DEMO HONG KONG
Ribuan Demonstran Kuasai Bandara Hong Kong, Seluruh Penerbangan Dibatalkan
Seluruh penerbangan dari Bandara Internasional Hong Kong dibatalkan sepanjang Senin (12/8/2019) akibat ribuan demonstran duduki bandara sejak pagi
Namun, suasana berubah total pada sepanjang Senin ini karena ada sekitar 800 penerbangan dibatalkan.
Sebelumnya pada 26 Juli lalu, ribuan pengunjuk rasa yang membawa poster dan selebaran berkumpul di aula kedatangan bandara untuk memprotes kekerasa polisi selama demonstrasi.
Protes tersebut berlanjut hingga tengah malam, dengan para pengunjuk rasa meneriakkan "Bebaskan Hong Kong!" di aula kedatangan.
Inspektur Polisi John Tse, pada Kamis (8/8/2019), juga telah mendesak kepada para pengunjuk rasa yang hendak ambil bagian dalam aksi di bandara untuk tetap menjaga kedamaian dan tidak melanggar hukum.

Sementara sebelumnya diberitakan, beredarnya kabar aksi di bandara Hong Kong telah membuat pemerintah Amerika Serikat mengeluarkan saran perjalanan atau travel advisory baru.
AS telah mengikuti langkah negara-negara lain, seperti Australia, Inggris, Irlandia, Singapura, dan Jepang, dalam menerbitkan saran perjalanan yang lebih tinggi untuk perjalanan ke Hong Kong.
Ingin Dapatkan Perhatian dan Dukungan Internasional
Aksi unjuk rasa di Hongkong kembali memilih lokasi di Bandara Internasional Hong Kong pada Jumat (9/8/2019).
Perkiraan aksi unjuk rasa di Bandara Internasional Hong Kong ini akan diadakan selama tiga hari hingga Minggu (11/9/2019) demi mendapat perhatian dan dukungan internasional, setelah dua bulan protes digelar di Hong Kong.
Sebagian besar demonstran di Hongkong menggunakan pakaian hitam sebagai penanda gerakan dan duduk di aula kedatangan bandara.
Mereka membawa plakat dan poster dalam bahasa Inggris dan China, yang mengecam aksi kekerasa oleh polisi terhadap massa pengunjuk rasa.
"Selamatkan Hong Kong dari tirani dan kebrutalan polisi!" tulis salah satu plakat yang dibawa pengunjuk rasa.
Para peserta aksi juga sesekali meneriakkan kata-kata, "Tidak ada perusuh, hanya tirani".
Aksi kali ini adalah yang kedua dilakukan kelompok pro-demokrasi di area bandara, yang dijadwalkan berlangsung lebih lama, yakni selama tiga hari hingga Minggu (11/8/2019) mendatang.