Respon Mahfud MD Dituding Anti-Tauhid karena Sebut 'TNI Kecolongan', Hingga Tanggapan Moeldoko
Respon Mahfud MD Dituding Anti-Tauhid karena Sebut 'TNI Kecolongan', Hingga Tanggapan Moeldoko dan Menhan
Respon Mahfud MD Dituding Anti-Tauhid karena Sebut 'TNI Kecolongan', Hingga Tanggapan Moeldoko
TRIBUNBATAM.id - Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Mahfud MD mengatakan pernyataannya mengenai Enzo Zenz Allie yang lolos seleksi Akademi Militer (Akmil) menjadi liar di media sosial.
Hal ini diungkapkan Mahfud MD berkaitan dengan berbedanya statement dirinya soal Enzo dengan yang dipahami warganet.
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Selasa (13/8/2019), Mahfud MD disebut oleh sejumlah folowersnya di Twitter bahwa dirinya anti-bendera tauhid.
Mahfud mengaku, pernyataannya itu tidak ada kaitannya dengan bendera tauhid.
• Bursa Transfer 2019, Penyegaran di Tubuh Persib Bandung, 3 Pemain Timnas Terancam Dilepas
• Kronologi Tewasnya SPG Cantik di Bali Usai Berhubungan Badan dengan Gigolo, Pelaku Tersinggung
• Remaja Inggris 10 Hari Hilang di Hutan Negeri Sembilan Malaysia Ditemukan Sudah Jadi Mayat
• Tak Terima Diputusi, Seorang Pemuda di Jakarta Tembak Mantan dan Pacar Barunya dengan Senapan Angin
"Ada wartawan tanya ke saya, bagaimana menurut pak Mahfud soal Enzo Zens, 'Ya saya bilang bisa saja TNI kecolongan kan', tetapi menurut saya TNI itu seleksinya ketat kan gitu, orang dilihat latar belakangnya dari ibunya, saudaranya kalau masuk akmil gitu, tidak ada kaitannya (dengan bendera Tauhid)," kata Mahfud MD.
Mahfud pun menuturkan warganet media sosial liar dalam memaknai pernyataannya.
"Iya di medsos liar, karena itu saya suruh buktikan di mana saya mengatakan itu, kan beritanya enggak begitu, semua ada empat wartawan, enggak ada yang menulis begitu (anti-bendera Tauhid), tapi kan lalu muncul pengembangan di medsos," ujar dia.
"Bendera tauhid itu milik semua orang, bukan milik orang radikal, dan saya termasuk yang punya bendera tauhid. Dulu saya sudah bertahun-tahun ada tulisan La Ilaha Illallah," ucap Mahfud MD.
"Nah, saya enggak menganggap bendera tauhid itu bendera radikalisme, itu lambang keimanan dan kecintaan orang. Bahwa seseorang menggunakan itu (bendera tauhid) tidak harus disimpulkan dibilang radikal itu tidak benar," pungkas Mahfud MD.
Mahfud MD Gelar Sayembara
DilansirTribunWow.com, Mahfud MD mengatakan menggelar sayembara saat menjadi narasumber di acara 'iNews Sore' unggahan channel YouTube, Official iNews, Selasa (13/8/2019).
Sayembara Mahfud MD yakni bagi mereka yang bisa membuktikan ia pernah ber-statement bahwa bendera tauhid adalah bukti adanya tindak radikalisme.
"Saya tantang siapapun yang pernah merekam saya atau mendengar saya atau mencatat saya di berbagai tempat atau ada di cuitan saya."
"Bahwa radikalisme itu identik dengan kalimat Tauhid, siapapun yang bisa menunjukkan itu akan saya bayar setiap orang yang menemukan itu, Rp 10 juta," jelas Mahfud MD.
"Saya meyakinkan diri tentang itu, karena saya memang tidak menganggap bahwa orang membawa bendera Tauhid itu radikal."
Mahfud MD yang serius dalam menyelenggarakan sayembara mengaku siap untuk mengeluarkan uang Rp 10 miliar.
"Ada yang tanya begini, 'Pak Mahfud kalau ada yang menemukan betul dan yang menemukan seribu orang, apa mau dikasih masing-masing Rp 10 juta?' Iya saya kasih," ujar Mahfud MD.