Dokter Forensik Ungkap Fakta Terbaru Pembunuhan Vera Oktaria Oleh Prada DP, Ada Kekerasan Seksual?
Dokter Forensik Ungkap Fakta Terbaru Pembunuhan Vera Oktaria Oleh Prada DP, Ada Kekerasan Seksual?
Dokter Forensik Ungkap Fakta Terbaru Pembunuhan Vera Oktaria Oleh Prada DP, Ada Kekerasan Seksual?
TRIBUNBATAM.id - Sidang keempat kasus Prada DP memutilasi kekasihnya kembali digelar di Pengadilan Militer I-04 Palembang, Selasa (13/8/2019).
Sidang tersebut masih untuk mendengarkan keterangan saksi yang dihadirkan Oditur.
Ada lima saksi yang dihadirkan yakni saksi ahli forensik, ahli kejiwaan, tim Identifikasi Polres Muba, anggota Den Intel Kodam II Sriwijaya serta pedagang tas yang hendak digunakan Prada DP untuk menyembunyikan mayat korban Vera Oktaria (21).
Berikut fakta persidangan keempat Prada DP yang dirangkum Kompas.com.
• 5 Kejahatan Prada DP Usai Bunuh & Mutilasi Kekasih, Forensik Sebut Ada Kekerasan di Alat Vital Vera
• Sudah Tahu Anaknya Dibunuh Tapi Diam Saja, Reaksi Ibu Vera Saat Tahu Keluarga Prada DP Berbohong
• Hasil Persib Bandung vs Borneo FC, Gol Cepat Bawa Maung Bandung Unggul 2-0 di Babak Pertama
• Setelah Pakai PSK, 2 Pemuda di Batam Ngaku Anggota Buser, Kuras Harta PSK Untuk Bayar Mobil Rental
Dua saksi kunci hilang misterius
Ada dua saksi kunci yang tidak hadir dalam sidang, padahal merupakan saksi kunci.
Kedua saksi yang hilang tersebut adalah Dodi Karnadi (36) paman Prada DP.
Serta Muhammad Hasanudin, teman dari Dodi. Dodi adalah orang pertama yang mengetahui Prada DP memutilasi dan membunuh Vera.
Sedangkan, Hasanudin yang membawa terdakwa ke salah satu pondok pesantren di Serang Banten.
Oditur CHK Mayor D Butar Butar dalam sidang mengatakan, mereka telah empat kali melayangkan surat panggilan kepada kedua saksi untuk hadir di persidangan.
Namun, sampai sekarang tak ada jawaban dari kedua saksi tersebut.
Korban Vera alami kekerasan seksual
Fakta lain datang dari Dokter Forensik Polda Sumatera Selatan Kompol Mansyuri.
Ia menemukan tanda kekerasan di bagian alat vital jenazah Vera Oktaria saat melakukan autopsi korban pada 10 Mei 2019 lalu di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang.
Hasil pemeriksaan menunjukkan di vagina korban tidak ada bercak sperma.