6 Fakta Polisi Terbakar Ketika Jaga Demo, Diduga Disiram Bensin Sampai 15 Mahasiswa Diamankan
Tiga anggota polisi terbakar saat menjaga aksi demonstrasi mahasiswa di Cianjur, Kamis (15/8/2019).
6 Fakta Polisi Terbakar Ketika Jaga Demo, Diduga Disiram Bensin Sampai 15 Mahasiswa Diamankan
TRIBUNBATAM.id- Tiga anggota polisi terbakar saat menjaga aksi demonstrasi mahasiswa di Cianjur, Kamis (15/8/2019).
Ketiganya pun mengalami luka bakar yang serius.
Peristiwa tersebut terjadi saat massa membakar ban setelah gagal bertemu dengan pimpinan Pemerintah Daerah Cianjur dan DPRD cianjur.
Seorang anggota polisi bernama Aiptu Erwin pun mencoba memadamkan api.
Namun, tiba-tiba dari kerumunan massa ada yang menyiramkan cairan yang diduga bahan bakar.
• 17 Permintaan Raisa Ini Harus Dipenuhi saat Manggung, Mulai Mobil Khusus Bahkan Tabung Oksigen
• Kepala BP Batam Sambut Ex-Officio: Saya Berkemas Sejak Maret
• HP ANDROID 2019 - Hape Realme 5 dan 5 Pro, Akan Rilis 20 Agustus 2019, Lihat Penampakannya
• Artis Cantik Dibunuh dengan Cara Mutilasi, Masih Juga Belum Terungkap Sosok Pelaku
1. Kronologi insiden polisi terbakar saat jaga demo
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko menjelaskan, insiden tersebut terjadi anggota polisi mencoba memadamkan ban yang dibakar massa.
"Pada saat pemadaman ada salah satu oknum dari 50 orang tadi ini menyiram yang bersangkutan dengan bahan bakar minyak sehinga kondisi Aiptu Erwin terbakar," terang dia.
Tak hanya Aiptu Erwin, dua anggota Sabhara yang diketahui bernama Bripda Yudi Muslim dan Bripda FA Simbolon yang saat itu berusaha menyelamatkan rekannya itu pun ikut terbakar.
Sebelumnya, massa kecewa karena tidak bisa menggelar audiensi dengan pimpinan Pemda dan DPRD Cianjur.
2. Aiptu Erwin alami luka bakar 80 persen
Akibat insiden itu, Aiptu Erwin mengalami luka bakar paling parah dari tiga anggota polisi yang terbakar.
Dua anggota Sabhara Polres Cianjur bernama Bripda Yudi Muslim dan Bripda FA Simbolon, juga mengalami luka bakar.
"Kondisi luka bakarnya 80 persen. Namun, nanti medis yang bisa menjelaskan detail," kata Trunoyudo.