Dari Kaus Kaki, Start Up Ini Raup Untung Hingga Rp 1,4 Triliun, Begini Ceritanya

bagi David Heath dan Randy Goldberg kaus kaki bukan hanya bisnis besar, melainkan juga membantu membuat hidup orang lebih baik.

Instagram/bombas
Ilustrasi kaus kaki 

Pada 2013, para pendiri meninggalkan pekerjaan harian mereka dan meluncurkan kampanye crowdfunding di IndieGoGo musim semi dan musim panas itu.

Awalnya, mereka menetapkan target hanya sebesar 15.000 dollar AS dalam 30 hari, namun dalam 24 jam pertama, mereka telah mengumpulkan lebih dari 25.000 dollar AS.

Secara total, Bombas mendapatkan lebih dari 140.000 dollar AS dari saweran online itu.

Mereka pun resmi meluncurkan bisnis Oktober itu.

Pada 2014, Heath dan Goldberg mengumpulkan modal usaha sebanyak 1 juta dollar AS dari teman dan keluarga.

Dalam dua bulan Bombas melakukan penjualan sebanyak 1,2 juta dollar AS dan persediannya pun ludes terjual.

Harga kaus kaki Bombas terbilang tidak murah. 12 bungkus kaus kaki wanita bisa berharga 145 dollar AS alias Rp 2 jutaan.

Kemudian sepasang kaus kaki anak sapi vintage stripe dibanderol 12 dollar AS.

Sedangkan sepasang kaus kaki wanita mencapai 10,50 dollar AS. Tetapi orang-orang tetap membelinya.

Di tahun 2015, Bombas menghasilkan 4,6 juta dollar AS, kemudian 7,5 juta dollar AS pada 2016 dan 46,6 juta dollar AS pada 2017.

Para pendiri Bombas, startup kaus kaki
Para pendiri Bombas, startup kaus kaki (Kompas.com/CNBC)

Pada tahun 2018, pendapatannya mencapai 102 juta dollar AS atau sekitar Rp 1,4 triliun.

Adapun, Tim Bombas menjadi sukarelawan setiap minggu, mereka berhubungan langsung dengan organisasi yang akan diberi sumbangan dengan membagikan kaus kaki dan menyajikan makanan.

Tidak hanya kaus kaki, perusahaan tersebut kemudian juga meluncurkan kategori produk baru pertamanya: T-shirt.

Kemeja tersebut dibuat dengan katun pima Peru dan dirancang untuk terasa lembut dan keren.

Kaos Bombas berharga sekitar 36 dollar dan untuk setiap kaos yang dibeli, Bombas akan menyumbangkan sebuah kaos kepada seseorang yang membutuhkan.

Sampai saat ini, Bombas mengatakan, pihaknya telah menyumbangkan lebih dari 18 juta kaus kaki dan T-shirt, serta barang-barang yang dirancang secara khusus untuk memenuhi kebutuhan orang-orang yang berkekurangan dan tidak mengenakan pakaian bersih setiap hari. (Kompas.com/Desy Kristi Yanti)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved