Dari Kaus Kaki, Start Up Ini Raup Untung Hingga Rp 1,4 Triliun, Begini Ceritanya

bagi David Heath dan Randy Goldberg kaus kaki bukan hanya bisnis besar, melainkan juga membantu membuat hidup orang lebih baik.

Instagram/bombas
Ilustrasi kaus kaki 

TRIBUNBATAM.id - Bagi banyak orang, kaus kaki mungkin tampak seperti yang tidak penting.

Tetapi bagi David Heath dan Randy Goldberg, pendiri startup Bombas, kaus kaki bukan hanya bisnis besar, melainkan juga membantu membuat hidup orang lebih baik.

Untuk setiap pasang kaus kaki yang dijual, Bombas menyumbangkan sepasang kepada para tunawisma.

Faktanya, aspek amal dari bisnis tersebut tak hanya sebuah renungan, tapi juga menjadi pemicu ide untuk perusahaan sejak awal.

 

Pada tahun 2011, Heath menemukan sebuah postingan di Facebook yang mengatakan kalau kaus kaki adalah item pakaian yang paling banyak dibutuhkan di tempat penampungan tunawisma.

Melihat itu, hatinya tergerak ingin melakukan sesuatu.

Lewat Mitratel, Telkom Berencana akan Membeli 3.000 Menara Indosat

Senin (19/8) Rupiah Menguat 0,19% ke Posisi Rp 14.213 per Dolar AS

Beragam Aksesoris Yamaha Lexi Ini Dijual Resmi, Simak Harganya

HP BM Masih Bisa Lolos Dari Pemblokiran, Asalkan Penuhi Syarat Ini

 

“Saya berpikir, betapa menyedihkannya hal itu,” ujar Heath, CEO dari Bombas seperti dikutip dari CNBC, Minggu (18/8/2019).

Pada saat itu, Heath bekerja dengan Goldberg. Kemudian, keduanya terinspirasi oleh booming perusahaan buy one give one lainnya, mereka berpikir mungkin mereka bisa meniru bisnis serupa dengan kaus kaki.

Setelah memutuskan untuk memulai bisnis kaus kaki, Heath dan Goldberg meneliti setiap pasang kaus kaki di pasar, mereka menyadari bahwa apa yang kebanyakan orang kenakan tidak nyaman.

Dari situ juga, mereka menemukan ide dan ada fitur yang mereka perhatikan dapat ditingkatkan.

Akhirnya, mereka memulai untuk membuat sepasang kaus kaki.

Untuk membuat sepasang kaus kaki yang sempurna, keduanya bekerja sama dengan produsen di seluruh dunia.

Mereka menguji kaus kaki yang ada kemudian mengambil sampel versi mereka sendiri dan memberikannya kepada teman-teman untuk diuji.

Setelah dilakukan uji coba secara keseluruhan, Heath memutuskan untuk membuat tujuh perbaikan material pada kaus kaki Bombas untuk kenyamanan yang lebih baik, termasuk menggunakan kapas berkualitas tinggi dan wol merino, lalu merekayasa ulang jahitan jari kaki dan menggunakan teknik menjahit yang lebih baik pada tumit untuk menggenggam kaki.

Selain itu, kaus kaki betis Bombas dibuat agar tidak longgar ataupun meninggalkan bekas di kaki, dan untuk kaus kaki pergelangan kakinya.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved