Pria Singapura Membunuh dan Membakar Selingkuhannya Selama 3 Hari Hingga Tak Bersisa
Polisi menemukan beberapa helai rambut korban di tempat pembakaran, sebuah kait bra dan potongan-potongan kain hangus dari gaunnya.
TRIBUNBATAM.ID, SINGAPURA - Seorang pria WN Singapura divonis seumur hidup atas tuduhan membunuh kekasihnya sampai mati di sebuah tempat terpencil di Gardens by the Bay East, Singapura. kemudian membakar tubuhnya selama tiga hari.
Pria WN Singapura yang juga manajer gerai binatu atau laundry Leslie Khoo Kwee Hock (51) dinyatakan bersalah atas pembunuhan tahun 2016 oleh pengadilanSingapura , Senin (18/8/2019)
Karena usianya di atas 50 tahun, ia tidak mendapatkan hukuman cambuk.
Sepanjang persidangan 11 hari, Pengadilan Tinggi Singapura mendengar paparan bagaimana Khoo membunuh Cui Yajie, seorang insinyur WN China berusia 31 tahun, pada 12 Juli 2016.
• 10 Aktor Korea Selatan Sukses yang Pernah Jadi Trainee Kpop Idol, Ada Goo Hye Sun & Ahn Hyo Seop
• Bantah Pemadaman Cuma Modus, PLN Batam Pastikan Tak Akan Naikkan Tarif Listrik
• RUSUH DI MANOKWARI - Detik-detik Video Massa Rusak Bandara dan Membakar Mobil di Sorong Papua
Dia kemudian membawa tubuhnya ke tempat terpencil di Lim Chu Kang dan membakarnya selama tiga hari sampai tidak bagian tubuhnya yang tersisa.
Hanya saja, tidak ada pembunuhan yang sempurna. Polisi menemukan beberapa helai rambut korban di tempat pembakaran, sebuah kait bra dan potongan-potongan kain hangus dari gaunnya.
Ini adalah kasus kedua dalam sejarah hukum Singapura sejak 1966, pelaku dihukum karena pembunuhan tanpa adanya bukti mayat.
Pria yang sudah menikah ini banyak berbihong selama hubungan mereka yang kemudian menjadi motif untuk mengakhiri hidup kekasihnya.
Kepada sang kekasih, Khoo mengaku masih lajang dan bahwa dia memiliki perusahaan binatu atau laundry tempat dia bekerja.
Dia juga menipu Cui untuk memberinya Sin $ 20.000 atau sekitar Rp 200 juta yang dia klaim akan digunakan untuk “investasi emas”.
Penuntutan yang dipimpin oleh Wakil Jaksa Agung Hri Kumar Nair telah meminta hukuman seumur hidup bagi Khoo, menulis dalam dakwaan "penghilangan absolut atas mayat ... memberi gambaran kebiadaban atau kebrutalan serangan oleh pelaku".
Hakim Audrey Lim tidak memvonisnya hukuman maksimal, yakni hukuman mati, karena tidak ada bukti pria itu melakukan tindakan brutal terhadap korban atau sengaja untuk membunuh orang lain.
Hakim Lim berkesimpulan bahwa Khoo membunuh Cui dengan motif untuk membebaskan diri dari tekanan keuangan dan ancaman yang diajukan korban kepadanya.
Khoo membunuh korban setelah terjadi pertengkaran keduanya di dalam mobil BMW milikny di Gardens by the Bay, karena korban mengancam akan mengungkapkan kebohongannya kepada bosnya.