DEMO HONG KONG
Demo Hong Kong Berakhir, Seruan Mogok Belajar Jadi Cara Baru Melawan Pemerintah
Mogok belajar ini digaungkan oleh Partai Demosisto yang didirikan oleh aktivis Occupy Joshua Wong Cho-fung, sebagai bagian kampanye anti-pemerintah
Kendati demikian, Yeung memperingatkan bahwa pihak berwenang tidak akan memberi toleransi terhadap intimidasi di sekolah untuk kampanye mogok belajar ini.
Teddy Tang Chun-keung, ketua Asosiasi Kepala Sekolah Menengah Hong Kong berharap para aktivis tidak akan membawa politik ke halaman sekolah.
Ia berharap para siswa bisa memisahkan kepentingan politik dengan kepentingan masda depan mereka, begitu juga untuk para guru.
"Untuk guru, jika mereka tidak datang bekerja, mereka tidak dapat mengambil cuti," kata Tang.
Serikat Guru Profesional yang Sabtu lalu turun ke jalan untuk memberi dukungan kepada para siswanya mengatakan, serikat itu menghormati rencana siswa, tetapi tidak ada rencana untuk memobilisasi guru untuk mogok.
Dr Esther Ho Yuk-fan, wakil ketua Asosiasi Asosiasi Karier dan Bimbingan Guru Hong Kong mengatakan, asosiasinya akan menyusun pedoman untuk membantu para guru menangani mogok belajar dan menawarkan konseling kepada siswa yang ambil bagian.
“Kita seharusnya tidak bertujuan untuk mendisiplinkan siswa, tetapi kita harus menunjukkan bahwa kita peduli pada mereka dan mendengarkan pandangan mereka,” kata Dr. Ho.
"Tentu saja kita juga harus memberi tahu mereka bahwa sekolah adalah unit pendidikan dan ada hal-hal yang tidak bisa mereka lakukan dan memperhatikan pendidikan mereka sendiri," katanya.
Universitas Shue Yan dan City University menyatakan dengan jelas bahwa mereka tidak akan menghukum siswa karena mogok belajar.
Universitas Hong Kong mengatakan akan mengawasi situasi.
Universitas China mengatakan, mereka menghormati kebebasan berbicara dan kebebasan akademik, tetapi menekankan agar mahasiswa yang ikut serta dalam mogok juga menghormati keputusan orang lain yang ingin belajar.
Universitas Politeknik dan Universitas Sains dan Teknologi Hong Kong juga mengatakan mereka akan mempertahankan kegiatan belajar mengajar yang normal.
Akademi untuk Seni Pertunjukan juga mengatakan telah menetapkan aturan dan peraturan untuk menangani pengiriman program akademik, urusan kemahasiswaan dan masalah terkait lainnya.
“Ini akan terus menjadi prinsip panduan bagi akademi selama masa-masa sulit ini. Kami berharap bahwa semua pihak dapat menemukan cara untuk berkomunikasi secara rasional dan terlibat dalam dialog terbuka, ” kata akademi itu dalam sebuah pernyataan.
Mahasiswa baru Wilson Tsang, juga sedang mempelajari cara membangun komunikasi dengan mahasiswanya.