BATAM TERKINI
Diperiksa KPK di Mapolresta Barelang Batam, Tagor Napitupulu Ngaku Santai
KPK terus melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah pejabat dan pegawai Pemprov Kepri terkait kasus yang menjerat Gubernur non-aktif Nurdin Basirun.
Ia tampak grogi saat hendak kembali ke kendaraannya. Sardison bahkan sempat tidak mengenali mobil Suzuki Ertiga yang menjemputnya melalui pintu samping Satreskrim Polresta Barelang.
Saat awak media mendekat, Sardison langsung berjalan cepat dan melewati mobilnya. Celetukan wartawan menyadarkan Sardison kalau mobil yang menjemputnya itu sudah melewatinya.
Sardison kemudian berbalik arah mendekati mobil Ertiga tersebut. Saat ia berbelok sejumlah kamera wartawan langsung mengarah kepadanya. Namun, Ia marah dan menutup muka dengan menggunakan map berwarna biru.
Sardison juga tampak emosi terhadap awak media yang mendekatinya, itu terlihat saat saat menutup pintu mobil dengan menghempaskan pintu yang terdengar cukup kencang.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pemprov Kepri, Tagor Napitupulu masih mau menjawab pertanyaan wartawan usai diperiksa KPK.
Tagor Napitupulu yang mengenakan kemeja berwarna putih keluar dari ruangan Satreskrim Polresta Barelang, langsung berjalan menuju mobilnya di parkiran.
"Dari jam sebelas tadi saya disini," ujarnya singkat menjawab pertanyaan wartawan sembari bergegas pergi, Selasa (20/8).
Selama pemeriksaan, ia mengaku cukup santai dan tidak takut dalam menjawab setiap pertanyaan KPK. "Yang ditanya apa tugasmu dan apa saja kerjanya. Itu sajalah. Santai kok ngapain deg-degan," katanya.
Ia membantah terlibat dalam kasus jual beli jabatan. Ia menegaskan, tak pernah memberikan uang kepada Nurdin Basirun terkait jabatan yang ia emban saat ini. "Tak ada. Saya tak pernah kasih uang," kata Tagor.
Ia menambahkan sudah menjabat sebagai Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pemprov Kepri sejak zaman mantan Gubernur Kepri, Ismeth Abdullah.
"Sudah ya. Saya mau pulang," katanya.
Sebelumnya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mendalami kasus suap yang menjerat Gubernur Kepri nonaktif, Nurdin Basirun.
Tak hanya mendalami kasus suap reklamasi di Kawasan Tanjungpiayu, KPK juga mendalami asal usul uang miliaran rupiah yang ditemukan di dalam rumah Nurdin saat KPK melakukan penggeledahan beberapa waktu lalu.
Lembaga anti rasuah itu menduga, uang miliaran rupiah tersebut berasal dari gratifikasi atau uang yang disetor sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD). KPK menduga ada setoran rutin yang dilakukan kepala dinas kepada Nurdin, saat ini masih ditelusuri apakah ada kaitannya dengan pengisian jabatan tinggi di lingkungan Pemprov Kepri atau tidak.
"Karena kalau melihat modusnya memang ada sedikit kemiripan dari beberapa kasus jual beli jabatan di sejumlah daerah yang kita tangani selama ini," kata Juru Bicara KPK, Febri Diansyah. (dra/koe/bes/rus/dna)