Puskesmas Tolak Berikan Ambulans, Seorang Ayah Terpaksa Jalan Kaki Bawa Pulang Jenazah Anak
Puskesmas Tolak Berikan Ambulans, Seorang Ayah Terpaksa Jalan Kaki Bawa Pulang Jenazah Anak
Warga yang iba kemudian menawarkan mobilnya untuk membawa jenazah karena melihat keluarga korban membopong korban dari puskesmas.
• Puluhan Warga Berkumpul Tolak Jenazah Terduga Teroris
• Gelar Pertemuan Lokakarya Mutu dan Akreditas Puskesmas, Dinkes Kepri Beri Sosialisasi
H yang ditemukan tenggelam di sungai Cisadane dibawa ke Puskesmas Cikokol untuk mendapatkan pertolongan segera, akan tetapi nyawa H tidak bisa diselamatkan.

Alasan itu dianggap sesuai dengan standar operasional prosedur Dinas Kesehatan Kota Tangerang.
Dari keterangan resmi yang diterima, Kepala Dinas Kesehatan, Liza Puspadewi menjelaskan, ambulans hanya dipergunakan bagi pasien dalam kondisi kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan segera.
"Ditambah di dalam mobil ambulans banyak alat medis yang harus dalam kondisi steril," jelas Liza yang dikutip dari WartaKota, Sabtu (24/8/2019).
Menurut Liza, apabila ambulans juga membawa jenazah, kondisi alat-alat medis yang berada di dalamnya ditakuti bisa berdampak pada pasien selanjutnya.
"Kalau digunakan untuk jenazah, khawatir akan berdampak pada pasien yang nantinya menggunakan ambulans tersebut," kata Liza.
Sebelumnya diberitakan, Husein merupakan satu di antara dua korban meninggal yang tenggelam di sungai Cisadane.
Setelah Husein ditemukan, pada malam harinya, Fitra Adi (12) juga ditemukan oleh Tim SAR gabungan dalam keadaan tidak bernyawa.
Tempuh 15 KM Jalan Rusak untuk Bawa Jenazah yang Ditandu dalam Sarung
Jenazah seorang warga di pedalaman Sulawesi Barat terpaksa harus ditandu dengan berjalan kaki 15 kilometer.
Adalah Indo Minding warga kampung Lenggo 1, Desa Lenggo, Kecamatan Bulo, Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat yang telah meninggal dunia.
Warga harus gotong royong dan jenazah itu harus ditandu dalam sarung sejauh 15 kilometer karena jalanan ke kampungnya rusak parah.
Jenazah Indo Minding harus ditandu dengan berjalan kaki sejauh 15 Km agar bisa dimakamkan di kampungnya sendiri.
Sebuah video amatir yang direkam warga, berhasil memperlihatkan perjuangan masyarakat setempat untuk memakamkan jenazah Indo Minding.