Ipda Erwin Meninggal Dunia, Krishna Murti Berduka, Posting Ini soal Polisi Terbakar Saat Demo
Kabar duka datang dari Polri. IPda Erwin, polisi yang terbakar hidup-hidup saat amankan unjuk rasa mahasiswa ricuh meninggal dunia.
Api langsung menyambar ke anggota kepolisian yang hendak memadamkan bakar-bakaran ban tersebut.

"Tiba-tiba ada seseorang yang melemparkan kantong bensin sehingga api pun membesar dan membakar beberapa anggota polisi," ujar warga yang berada di area unjukrasa, Mamur Abdulah (56).
Awalnya, Ipda Erwin dilarikan ke RSUD Cianjur.
Di sana, ia diperiksa oleh tim medis.
Hasilnya, Ipda Erwin disebut mengalami luka bakar hingga 80 persen.
Ia akhirnya dirujuk ke RS Polri Kramatjati, Jakarta.
Ipda Erwin disebut masih dalam keadaan sadar saat dirujuk dari Cianjur menuju Jakarta,
Saat itu padahal Erwin mengalami luka bakar yang serius hampir sekujur tubuhnya
Luka bakarnya terlihat menyebar, mulai dari tangan, kaki, dada, hingga tangan.
"Di muka, kemudian kedua tangan, kaki, dari ujung kaki sampai paha dan sebagian dada," kata Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati Brigjen Pol Musyafak.
Polisi terbakar di Cianjur itu pun diperiksa dokter bedah plastik.
Ipda Erwin dinyatakan menderita luka bakar 64 persen.
"Hasil pemeriksaan dokter bedah plastik tim dokter disampaikan bahwa pak Erwin luka bakar 64 persen," ujarnya.
Beberapa polisi Cianjur yang terbakar saat amankan aksi demo tersebut, kemudian mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa.
Hal ini disampaikan oleh Kapolres Cianjur AKBP Soliyah.
Adapun kenaikan pangkat dari Kapolri itu berkaitan pada pengamanan unjuk rasa.