Kronologi Pembunuhan ABK KM Mina Sejati Bermula dari Mancing Cumi, 13 Orang Lompat ke Laut

Kronologi pembunuhan ABK di atas KM Mina Sejati di perairan Laut Aru, Maluku, ternyata bermula dari mancing cumi.

TribunMataram Kolase/ Kompas.com RAHMAT RAHMAN PATTY
Seorang ABK KM Mina Sejati dengan kepala diperban diturunkan dari KRI Teluk Lada ke Speedboat untuk diantar ke Pelabuhan Dobo,Kepulauan Aru, Selasa (20/8/2019) 

TRIBUNBATAM.id - Terungkap sudah penyebab perkelahian berujung pembunuhan anak buah kapal (ABK) di atas KM Mina Sejati di perairan Laut Aru, Maluku.

Kronologi pembunuhan ABK KM Mina Sejati disampaikan oleh Kapolres Kepulauan Aru AKBP Adolof Bormasa.

Penyebab perkelahian yang terjadi di antara sesama ABK hingga berujung aksi pembunuhan sadis itu ternyata hanya dilatarbelakangi oleh masalah sepele.

Kapolres Kepulauan Aru AKBP Adolof Bormasa mengatakan, perkelahian yang memicu terjadinya aksi pembantaian itu berawal saat salah seorang pelaku pembunuhan Fery Dwi Lesmana dan seorang rekannya sesama ABK sedang memancing cumi.

Pemilik KM Mina Sejati Ungkap Dugaan Kapal Karam Pasca-pembantaian ABK

Saat itu, tali senar kedua ABK itu saling kait hingga menyebabkan keduanya terlibat perang mulut dan berujung perkelahian.

“Awal persoalannya semua dari situ,”kata Adolof kepada Kompas.com saat dikonfirmasi via telepon selulernya, Senin (26/8/2019).

Dia mengungkapkan, saat perkelahian itu terjadi ABK lainnya yang juga sedang mancing langsung melerai kedua ABK tersebut.

Saat itulah Wakil Kapten Kapal yang tidak disebutkan identitasnya kemudian memarahi kedua ABK tersebut.

“Kalian berkelahi untuk apa kita di sini mau cari hidup, bukan untuk berkelahi,”kata Adolof meniru ucapan wakil kapten kapal kepada dua ABK tersebut.

BREAKING NEWS. Anggota Polres Cianjur Ipda Erwin yang Terbakar Saat Amankan Demo Meninggal Dunia

Ramalan Zodiak Asmara Senin 26 Agustus 2019, Taurus Cari Jodoh, Leo Komunikasi, Capricorn Atur Waktu

Adolof mengaku dari peristiwa itu, wakil kapten kapal yang geram dengan perlakuan kedua ABK tersebut tidak lagi bertegur sapa dengan Ferry dan salah satu rekannya yang terlibat perkelahian tersebut.

Sehingga dari peristiwa itulah membuat Ferry yang merupakan salah satu pelaku pembunuhan ini marah dan menyimpan dendam.

”Dari situ selama berhari-hari wakil kapten kapal tidak lagi bersuara dengan Ferry. Jadi persoalannya dari situ kemudian mulai timbul dendam lalu rencana itu dilakukan,”katanya.

Menurut Adolof, peristiwa keributan antara Ferry dan seorang ABK lainnya itu telah terjadi beberapa waktu yang lalu sebelum aksi pembantaian itu terjadi di atas kapal.

Sayangnya, para ABK yang dimintai keterangannya sudah tidak ingat lagi kapan persisnya aksi perkelahian yang melibatkan Ferry dan satu ABK lainnya itu terjadi.

“Kejadian antara Ferry dan satu ABK itu sudah terjadi beberapa waktu lalu sebelum aksi pembunuhan itu terjadi, hanya saja para ABK yang kami mintai keterangannya sudah lupa harinya kapan,” katanya.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved