Kronologi Pembunuhan ABK KM Mina Sejati Bermula dari Mancing Cumi, 13 Orang Lompat ke Laut
Kronologi pembunuhan ABK di atas KM Mina Sejati di perairan Laut Aru, Maluku, ternyata bermula dari mancing cumi.
Dia menambahkan, Ferry yang semakin dendam lantas kembali terlibat keributan dan perkelahian dengan para ABK lainnya pada tanggal 16 Agustus 2019 malam.
Namun, kejadian itu kembali dapat dilerai oleh para ABK dan kemudian diselesaikan.
Saat kejadian perkelahian itu, Ferry ikut dibantu oleh dua ABK lainnya yakni Nurul Huda dan juga Qersim Ibnu Malik yang diketahui memiliki hubungan saudara dekat dengan Ferry.
Ketiga pelaku diketahui sebagai anak, bapak dan paman.
Adolof mengaku setelah kejadian di malam hari itu, besok paginya saat seluruh ABK masih tertidur pulas, ketiga pelaku ini lalu beraksi dengan memanfaatkan situasi tersebut untuk membunuh rekan-rekannya sesama ABK tersebut.
“Jadi puncaknya itu jam 10.00 pagi. Jadi malam itu mereka tidur lelap sama sekali, semua tertidur saat itu, tiba-tiba ada yang berteriak baru mereka terbangun dan berhamburan,”terangnya.
Polisi sendiri memastikan, saat kejadian itu terdapat 36 ABK dan termasuk nakhoda dan juga tiga terduga pelaku pembunuhan di atas kapal tersebut.
Saat pembunuhan itu terjadi, 13 orang termasuk nakhoda kapal memilih menyelamatkan diri dengan cara melompat ke laut.
Dari jumlah ABK yang melompat ke laut itu, 11 ditemukan selamat sedangkan dua ABK lainnya ditemukan tewas.
Saat ini 20 ABK bersama 3 pelaku pembantaian masih belum diketahui nasibnya hingga saat ini.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Terungkap, Penyebab Perkelahian hingga Memicu Pembunuhan ABK KM Mina Sejati"