Melihat Lagi Momen Saat Ipda Erwin Polisi Cianjur Ditolong Asgar, Sempat Berguling-guling

Jenazah Ipda Erwin sudah dibawa ke Cianjur dari Rumah Sakit Pusat Pertamina. Soal meninggalnya Ipda Erwin dikonfirmasi oleh Karo Penmas Mabes Polri ,

(KOMPAS.com/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN)
Perasaan Muhammad Ridwan, Siswa SMK yang Beri Minum & Tenangkan Polisi Terbakar Ketika Demo Cianjur 

TRIBUNBATAM.id - Kabar duka datang dari polisi Cianjur yang terbakar saat unjuk rasa mahasiswa di Pendopo Cianjur.

Ipda Erwin, satu di antara beberapa polisi Cianjur yang terbakar, dikabarkan meninggal dunia.

Dikabarkan, Ipda Erwin meninggal di Rumah Sakit Pusat Pertamina  (RSPP) dinihari tadi, Senin (26/8/2019) sekira pukul 01.30 WIB.

Jenazah Ipda Erwin sudah dibawa ke Cianjur dari Rumah Sakit Pusat Pertamina.

Soal meninggalnya Ipda Erwin dikonfirmasi oleh Karo Penmas Mabes Polri, Brigjen Dedy Prasetyo.

Meninggalnya Ipda Erwin membuat sang ibunda bersedih.

BREAKING NEWS. Anggota Polres Cianjur Ipda Erwin yang Terbakar Saat Amankan Demo Meninggal Dunia

Polisi Terbakar Maafkan Pelaku Penyiraman Bensin saat Demo, Berdoa Saat Api Menyambar Tubuh

Insiden Polisi Terbakar hingga Kritis saat Demo Ricuh, Kini Polisi Ciduk Satu Per Satu Mahasiswa

Perasaan Muhammad Ridwan, Siswa SMK yang Beri Minum & Tenangkan Polisi Terbakar Ketika Demo Cianjur

"Iya betul (Ipda Erwin meninggal)," kata saat dIkonfirmasi Tribun Jabar melalui pesan singkat,  Senin (26/8/2019).

Sebelum dirawat di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Ipda Erwin sempat dirawat di RS Polri Kramatjati.

Saat kejadian Ipda Erwin berguling-guling di jalan depan Pendopo Cianjur. Badannya berkobar terbakar api.

Seorang pria berjaket kulit melihat kejadian itu.

Ia langsung menyingkirkan batu yang ada di dekat Ipda Erwin.

Ya, itu adalah penggalan kejadian kericuhan demonstrasi yang terekam dalam video.

Rupanya, pria berjaket kulit itu adalah Didi Rosiadi (43) alias Asgar.

Saat kejadian, warga Kampung Jambudipa RT 03/01, Desa Jambudipa, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur itu tengah berada di lokasi kejadian.

Ia sedang menonton aksi demonstrasi tersebut.

Berdasarkan penuturan Asgar, polisi yang terbakar itu langsung terjatuh.

Didi Rosadi alias Asgar, pria pertama yang padamkan api ditubuh polisi
Didi Rosadi alias Asgar, pria pertama yang padamkan api ditubuh polisi (Tribun Jabar/Ferri Amiril)

Asgar langsung menyingkirkan batu yang menghalangi Ipda Erwin.

Aparat polisi lainnya membantu memadamkan api di badan Ipda Erwin.

Sejenak, aparat polisi itu mundur untuk mencari bantuan.

Kemudian, Asgar sigap maju untuk memadamkan api tersebut.

Ia menyambar dus bekas air minus yang tergeletak di jalan.

Dus itu ia pukul-pukulkan ke badan Ipda Erwin agar api yang berkobar bisa padam.

Dalam hitungan detik, api tersebut padam.

Berdasarkan video yang beredar, Asgar mencari bantuan agar Ipda Erwin bisa dievakuasi.

Didi Rosadi (43) alias Asgar, warga Kampung Jambudipa RT 03/01, Desa Jambudipa, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur, ikut memadamkan api yang membakar polisi di Cianjur.
Didi Rosadi (43) alias Asgar, warga Kampung Jambudipa RT 03/01, Desa Jambudipa, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur, ikut memadamkan api yang membakar polisi di Cianjur. (Istimewa)

Tangannya bergerak-gerak seperti memanggil orang.

Asgar menjauh dari Ipda Erwin saat sebuah angkot datang.

Saat itu, muncul sosok Muhammad Ridwan Suryana (18), pelajar SMK Pasundan I Cianjur.

Ia mendekati Ipda Erwin yang terkapar.

Sambil menahan kepala Ipda Erwin, Muhammad Ridwan Suryana memberikan air minum.

Aksi Asgar dan Muhammad Ridwan Suryana tentu menjadi sorotan.

Merekalah yang menolong Ipda Erwin ketika terkena musibah.

Meski mendapat sorotan dan pujian, Asgar adalah sosok yang rendah hati.

Ia sempat enggan diwawancara terkait pertolongan yang sempat ia berikan kepada Ipda Erwin.

Menurutnya, menolong sudah menjadi kewajiban bagi manusia.

Teman-temannya pun heran dengan keputusan Asgar.

Bagi Asgar menolong tak harus ada embel-embel.

Ditemui tak sengaja di Jalan Siliwangi, Asgar akhirnya mau menceritakan kronologi pemadaman api di tubuh Ipda Erwin.

"Saat kejadian unjukrasa saya ada di lokasi ikut menonton aksi demo, ketika kejadian mulai kisruh lalu ada polisi yang terbakar, aparat kepolisian tersebut langsung jatuh," ujar Asgar, Selasa (20/8/2019).

Asgar melihat ada batu, lalu batunya itu ia singkirkan dengan cara ditendang takut kena badan polisi yang guling-guling terbakar.

Anggota Polres Cianjur atas nama Aiptu Erwin tiba di RS Polri Kramat Jati sekira pukul 17.08 WIB menggunakan mobil ambulans RSUD Sayang Cianjur berpelat F 9949 WB.
Anggota Polres Cianjur atas nama Aiptu Erwin tiba di RS Polri Kramat Jati sekira pukul 17.08 WIB menggunakan mobil ambulans RSUD Sayang Cianjur berpelat F 9949 WB. (ist)

"Pas begitu saya mendengar polisi tersebut teriak, panas, panas, tolong, saya berinisiatif sendiri mematikan api, cari alat memadamkan kebetulan menemukan dus," kata Asgar.

Asgar bersyukur api sampai bisa padam lalu ia sempat melihat korban dan sudah hangus.

"Alhamdulilah bisa padam, saya melihat korban sangat mengerikan sekali, mau saya gendong saya khawatir kulitnya terkelupas terkena jaket kulit saya," katanya.

Ia lalu keluar kerumunan dan mencari mobil untuk mengangkut korban, pertama diminta begitu juga sopir angkot ketakutan, ternyata akhirnya ada yang mau.

"Saya berpikir api harus cepat padam tadinya mau sama jaket kulit tapi waktu tak akan cukup spontan saya langsung menyambar dus untuk memadamkan api," ujar Asgar.

Ridwan, Pelajar yang Beri Minum

Pelajar bernama Muhamad Ridwan Suryana (18), pelajar SMK Pasundan I Cianjur, tak menyangka foto aksinya akan viral saat menolong Ipda Erwin terbakar dan tergeletak di trotoar dan menjadi satu korban dari aksi unjuk rasa.

Foto setengah jongkok sambil duduk memeluk bagian kepala Ipda Erwin terbakar menjadi viral di lini media sosial.

Aksi  Muhamad Ridwan Suryana tak sampai di situ, Ridwan sempat histeris berteriak agar ada orang yang memberinya air untuk diberikan kepada Ipda Erwin.

Ridwan menceritakan kronologis ia yang tulus menolong Ipda Erwin terbakar.

"Saya lagi PKL di pemda pukul 11.30 WIB istirahat sambil jajan di depan Pemda. Lalu saya melihat ada pengunjukrasa yang sedang berorasi," ujar Ridwan.

Tak lama kemudian ia melihat huru-hara dan ada satu anggota yang tergeletak di trotoar.

"Kronologis lengkap saya tak tahu, saya hanya melihat ada korban tergeletak saat itu saya dekat halteu," kata Ridwan.

Saat pertama melihat Ipda Erwin ia merasa ngeri, lalu melihat ada lagi yang terbakar.

"Sebenarnya takut saya ngeri, saya paksakan saja menolong demi kemanusiaan," katanya.

polisi Cianjur dibakar hidup-hidup, tangannya bergerak seperti minta tolong
polisi Cianjur dibakar hidup-hidup, tangannya bergerak seperti minta tolong (Kolase Tribun Jabar/Istimewa)

Ia lantas menenangkan Ipda Erwin terbakar dengan memberi air mineral.

Ia melihat api di tubuh Ipda Erwin sudah padam.

"Setelah padam korban terbaring sendiri lalu saya tenangkan dan kasih air, kebetulan ada air mineral," ujarnya.

Setelah banyak orang ia berteriak lagi agar korban dibawa ke rumah sakit memakai angkutan umum.

"Karena ga ada ambulans jadi pakai angkot, saya ikut gotong masukin ke angkot, histeris teriak minta air lagi saat itu," katanya.

Ia kembali mengatakan bahwa rasa kemanusiaan yang mendorongnya untuk menolong.

Ia berpesan kejadian tersebut jangan sampai terulang kembali. Pelajar yang tinggal di Kampung Jangari kidul, Desa Bojong, Kecamatan Mande, ini akan diberi reward oleh Kapolres atas aksinya.

Kapolres Cianjur AKBP Soliyah, mengatakan siswa tersebut mempunyai kepedulian tinggi.

"Kami akan beri reward karena ia mempunyai kepedulian menolong," kata Soliyah.

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Melihat Lagi Momen Saat Ipda Erwin Ditolong Asgar, Polisi Cianjur Terbakar Itu Berguling-guling

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved