Insiden Polisi Terbakar hingga Kritis saat Demo Ricuh, Kini Polisi Ciduk Satu Per Satu Mahasiswa
Polisi melakukan serangkaian penangkapan atas insiden polisi terbakar saat amankan demo ricuh.
Insiden Polisi Terbakar Hidup-hidup saat Demo Ricuh, Kini Polisi Ciduk Satu Per Satu Mahasiswa
TRIBUNBATAM.id - Insiden polisi terbakar hidup-hidup saat mengamankan aksi unjuk rasa mahasiswa jadi perhatian.
Kini, ketakutan melanda para mahasiswa GMNI dan KAHMI, peserta unjuk rasa ricuh yang berujung empat polisi Cianjur terbakar, Kamis (15/8/2019) lalu.
Polisi melakukan serangkaian penangkapan atas insiden polisi terbakar tersebut.
Hingga Jumat (16/8/2019) sore, sudah 31 mahasiswa yang ditangkap.
Polisi memastikan perburuan terkait kasus polisi Cianjur terbakar belum selesai.
• Deretan Foto Wajah Mahasiswa Diduga Pelaku Polisi Dibakar, RS dari Cipayung Plus Tersangka
• Perasaan Muhammad Ridwan, Siswa SMK yang Beri Minum & Tenangkan Polisi Terbakar Ketika Demo Cianjur
Kericuhan pada unjuk rasa di depan kantor Pemkab Cianjur, Kamis lalu, membuat empat anggota Polres Cianjur yang sedang berusaha memadamkan api dari ban bekas yang dibakar para pengunjuk rasa.
Mereka terluka parah. Sekujur tubuh mereka mengalami luka bakar.
Sejumlah orang tua para pengunjuk rasa yang ditangkap mengaku khawatir terhadap keselamatan anak-anak mereka.
Mereka khawatir polisi bertindak di luar prosedur karena marah setelah rekan mereka terluka.
Satu dari keempat polisi Cianjur terbakar itu terpaksa dirujuk ke RS Polri Kramatjati, Jakarta, karena luka bakarnya mencapai 80 persen.
Seorang dirawat di RS Polda Jabar Sartika Asih, Bandung. Dua polisi lainnya dirujuk ke RS Hasan Sadikin Bandung.
Kekhawatiran para orang tua itu disampaikan Sunandar Hendri Sakti SH, kuasa hukum dan tim advokasi mahasiswa GMNI yang diamankan Polres Cianjur.
Sejauh ini ada sembilan kader GMNI yang diamankan terkait kasus ini, termasuk RS (19), mahasiswa yang diduga kuat menjadi pelaku pelemparan kantong plastik berisi bensin, yang membuat empat polisi Cianjur terbakar.
"Beberapa orang tua sudah berkomunikasi dengan saya yang bilang anaknya takut. Saya mencoba menenangkan mereka karena jika anak mereka terbukti tak bersalah, mereka pasti akan segera dikeluarkan," ujar Sunandar di Cianjur, Jumat (16/8/2019).
Ketakutan para mahasiswa ini, kata Sunandar, bertambah menyusul pembakaran kantor DPC GMNI di Gombong, Cianjur, Jumat (16/8/2019) dinihari.
Itu sebabnya, selain mendampingi para mahasiswa, Sunandar juga resmi melapor ke Mapolres Cianjur terkait pembakaran markas GMNI ini.