400 Kontainer Plastik Masuk Lagi ke Batam, Positif Mengandung B3, Begini Kata DLH

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Pasca re-ekspor puluhan kontainer plastik terkontaminasi B3, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batam kembali diminta pendampingan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI dan Bea dan Cukai Batam.

Menyusul kedatangan sekitar 400 kontainer plastik lagi ke Batam.

"Nanti KLHK akan mengeluarkan surat. Berapa yang bersih dan berapa yang mesti dipulangkan," kata Kepala DLH Kota Batam, Herman Rozie, Rabu (28/8) di Gedung Wali Kota Batam.

• Cuma Gara-gara Lakukan Yoga, Seorang Mahasiswi Jatuh dari Balkon Lantai 6 Tempat Tinggalnya

• MIkol, Rokok, Balpres dan Barang Elektronik Tegahan BC Batam Dimusnahkan, Segini Kerugian Negara

• Setelah Pensiun Aktor Wesley Snipes Berencana Jadi Penari Latar BTS

• Tiga Hari Berturut-turut Hingga Rabu (28/8) Rupiah Melemah

Soal ratusan kontainer plastik ini, Herman tak banyak berkomentar.

Karena menjadi wewenang BC Batam terkait pemeriksaan di pelabuhannya.

Jika positif terkontaminasi B3, kontainer plastik itu akan dire-ekspor lagi ke negara asalnya.

Soal pembinaan selanjutnya, apakah hanya re-ekspor atau ada sanksi lainnya, Herman mengatakan, pihak terkait masih menunggu revisi Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 31 Tahun 2016.

"Hari ini acuan kita ke Permendag 31 itu dan revisinya belum keluar. Di aturan itu, yang terkontaminasi dan termasuk sampah mesti dire-ekspor," ujarnya.

Ditegaskan, Pemko Batam tetap konsen menolak sampah dari luar masuk ke Batam.

• Bupati Bintan Kunjungi Pondok Pesantren Madani Ceruk Ijuk, Begini Kesan Apri Sujadi

• Tampil Dengan Layar Lebar Tanpa Bezel, Ini Teaser Vivo NEX 3

• 7 Dus Mikol Diamankan Petugas BC Batam di Pelabuhan Batuampar, Hendak Diselundupkan ke Jakarta

Pemko juga sudah menyurati KLHK terkait penolakan impor sampah, dan meminta pengelolaan barang impor plastik tidak membebani Tempat Pembuangan Akhir Batam.

"Kami meminta kalau plastik masuk, itu plastik yang bersih dan diolah menjadi barang jadi, bukan dari sampah menjadi bijih," kata Herman. (wie)