Pembunuh di Orchard Towers Singapura Gunakan Pisau Karambit asal Minang yang Dipopulerkan Iko Uwais

Satheesh mengalami pendarahan hebat di bagian lehernya, beberapa orang berusaha menghentikan pendarahan namun meninggal di rumah sakit

The New Paper
Para tersangka pembunuhan di Orchard Towers menghadapi persidangan. 

TRIBUNBATAM.ID, SINGAPURA - Pengadilan Singapura mengeluarkan surat penangkapan terhadap satu dari tujuh terdakwa pembunuhan di Orchard Towers Singapura karena tidak hadir di pengadilan, Kamis (29/8/2019).

Dalam persidangan itu juga terungkap bahwa senjata yang digunakan untuk menghabisi Satheesh Noel Gobidass (31) adalah pisau karambit, senjata tradisional asal Minangkabau yang dipopulerkan bintang film Iko Uwais.

Pisau karambit adalah senjata kecil berbentuk melengkung dengan ujung gagang memiliki cincin namun sangat mematikan.

Pisau tradisional ini menjadi populer kembali setelah digunakan oleh Iko Uwais dalam film "Merantau" dan film Hollywood "The Raid".

Dibandrol Rp 1,7 M, Ini Mobil Mewah Milik Adam Bos Narkoba yang Disita oleh BNN

Perkelahian di Orchard Towers Singapura, Satu Orang Tewas, 8 Ditangkap

Foto-foto Mobil Mewah, Perhiasan Mewah Adam Bos Narkoba, Disita di Rumah Mewah Sukajadi, Kota Batam

Satheesh mengalami pendarahan hebat di bagian lehernya, beberapa orang berusaha menghentikan pendarahan namun meninggal di rumah sakit, 2 Juli lalu.

Tan Hong Sheng (22) sendiri adalah satu dari tujuh orang --satu wanita-- yang awalnya didakwa atas pembunuhan Satheesh.

Terdakwa lain adalah Natalie Siow Yu Zhen (22); Loo Boon Chong (25); Tan Sen Yang (27); Joel Tan Yun Sheng (26); Chan Jia Xing (26); dan Ang Da Yuan (26).

Iko Uwais dan pisau karambit dalam film "Merantau"

Dilansir TribunBatam.id dari The Straits Times, pada tanggal 11 Juli, Tan Hong Sheng, bersama dengan Loo dan Chan, meminta dakwaan mereka diubah menjadi pendampingan dengan seseorang yang membawa senjata ofensif di tempat umum.

Menurut dokumen pengadilan, mereka bekerja di perusahaan milik Tan Sen Yang yang merupakan pemilik pisau karambit dalam pengeroyokan di Naughty Girl Club, lantai 2 Orchard Towers, pukul 5.46 pagi.

Pengacara Tan Hong Sheng, Josephus Tan dari Invictus Law Corporation mengatakan kepada Hakim Distrik Christopher Goh bahwa ibu kliennya telah mengajukan laporan polisi tiga hari lalu.

Sifat laporan tidak disebutkan di pengadilan tetapi ibu Tan Hong Sheng yang menjadi penjamin putranya diberi waktu 48 jam untuk menemukan anaknya.

Beberapa terdakwa didakwa dengan pasal pembunuhan dengan ancaman hukuman mati.

Beberapa lainnya diancam penjara hingga tiga tahun dan menerima setidaknya enam pukulan cambuk karena mendamipin seseorang yang membawa senjata ofensif di tempat umum.

Keributan di Waktu Subuh

Polisi memeriksa lokasi perkelahian yang berujung tewasnya seorang pria di Orchard Towers Singapura, Selasa (2/7/2019) subuh
Polisi memeriksa lokasi perkelahian yang berujung tewasnya seorang pria di Orchard Towers Singapura, Selasa (2/7/2019) subuh (Kolase: The Straits Times/CNA)

Seperti diberitakan sebelumnya, Satheesh (31) yang bekerja sebagai mekanik tersebut ditemukan tewas di lantai 2 Orchard Tower, 2 Juli pagi.

Para saksi mata menyebutkan bahwa mereka mendengar keributan pada Selasa subuh dan menemukan darah berceceran di lantai 2, tak jauh dari tempat hiburan di kawasan itu.

Satheesh ditemukan terbaring dalam kondisi penuh darah di pintu masuk Orchard Towers sekitar pukul 6.20 pagi.

TNP melaporkan sebelumnya bahwa rekaman televisi sirkuit tertutup dari sebuah toko menunjukkan sekelompok orang mencegat Satheesh di eskalator yang menuju ke pintu masuk gedung sekitar pukul 6.10 pagi.

Salah satu penyerang, yang terlihat mengacungkan senjata, mengancam Satheesh dan memaksanya kembali.

Beberapa detik kemudian, kelompok itu melarikan diri dari tempat kejadian dan Satheesh terlihat tumbang di pintu masuk.

Tujuh terdakwa, serta seorang tersangka perempuan kedelapan, ditangkap oleh polisi dalam waktu 12 jam dari dugaan serangan itu.

Polisi mengatakan pada hari Rabu bahwa penyelidikan masih berlangsung untuk anggota terakhir kelompok itu.

Tujuh terdakwa, yang tanpa ekspresi ketika tuduhan mereka dibacakan kemarin, telah dikembalikan selama seminggu di Divisi Kepolisian Pusat sambil menunggu penyelidikan.

Lebih dari 20 kerabat dan teman hadir di persidangan.

Dari tujuh terdakwa, hanya Chan yang diwakili, oleh John Koh dari Populus Law Corporation. Mereka diperkirakan akan kembali ke pengadilan pada 11 Juli.

Setelah investigasi selesai, mereka akan dikembalikan ke Penjara Changi selama tiga minggu tambahan untuk observasi psikiatris dan akan tetap di penahanan sampai Pengadilan Tinggi siap untuk mengambil alih kasus ini.

Jika terbukti bersalah, ketujuh akan menghadapi hukuman mati. Tidak ada jaminan yang ditawarkan.

Kronologi Kasus

Perkelahian di Orchard Towers Singapura, Satu Orang Tewas, 8 Ditangkap
Kolase: The Straits Times/CNA
Sebelumnya disebutkan, enam pria dan dua wanita ditangkap polisi sehubungan dengan kasus perkelahian yang berujung tewasnya seorang pira di Orchard Towers Singapura, Selasa (2/7/2019) dini hari.

Polisi mengatakan mereka menerima panggilan bantuan pada pukul 06.25 pagi (05.25 WIB), dan menemukan seorang pria berusia 31 tahun tidak bergerak di tempat kejadian.

Wanita yang mengalami luka-luka itu kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Tan Tock Seng, namun pria itu dinyatakan meninggal.

Polisi kemudian menangkap delapan orang terkait kejadian itu, berusia antara 22 dan 27, kata polisi, seperti dilansir TribunBatam.id dari Channel News Asia (CNA).

Lima dari mereka akan didakwa di pengadilan pada hari Kamis dengan tuduhan pembunuhan yang bisa terancam hukuman mati.

Rekaman CCTV yang diperoleh oleh 8world News menunjukkan, seorang pria berjalan perlahan di depan eskalator sebelum pingsan.

Beberapa orang kemudian bergegas memeriksanya.

Tumpukan tisu berdarah yang diduga saat terjadi upaya menyelamatkan kroban perkelahian (CNA)

Foto yang diambil oleh outlet berita juga menunjukkan genangan darah di lantai dekat pintu masuk gedung.

Polisi terlihat mengepung daerah di luar Orchard Towers dan menutup area tersebut.

Dilansir The Straits Times tiba, sekitar pukul 11 pagi, beberapa petugas polisi terlihat masih mengumpulkan bukti di dekat pintu masuk gedung, yang telah ditutup.

Sekitar pukul 13.00 siang, sebagian besar lantai 2 gedung tersebut ditutup untuk penyelidikan.

Darah berceceran di lantai 2 Orchard Towers (ST)

Polisi terlihat berbicara kepada orang-orang di Naughty Girl Club di lantai yang sama.

Penjaga toko di Orchard Towers mengatakan bahwa sekelompok orang terdengar berteriak dan berkelahi di kawaswan tersrbut.

Muhammad Bilel (40) yang bekerja di sebuah toko serba ada di lantai 1 mengatakan, rekannya pagi-pagi sekali telah mendengar keributan di luar toko.

"Dia mendengar banyak orang berteriak dan berkelahi," kata Bilel.

Pemilik toko lain, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan bahwa para pekerjanya meneleponnya dengan kondisi panik sekitar jam 7 pagi, untuk memberitahunya perkelahian tersebut.

"Mereka semua sangat ketakutan, ketika melihat seseorang berbaring di lantai di luar pintu masuk gedung," katanya.

Namun hingga saat ini belum teridentifikasi siapa saja yang terlibat dalam perkelahian dan apa penyebabnya.

Polisi menutup lantai 2 Orchard Towers untuk penyelidikan perkelahian yang berujung maut (ST)
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved