Perempuan di Garis Depan Demo Hong Kong, Boneka Beruang, 'Pemburu' Gas Air Mata Hingga Pelecehan

Saya merasa sangat terkejut bagaimana gadis-gadis, termasuk saya, bereaksi dalam situasi ini. Saya pikir kita semua tegar

Reuters
Para wanita di garis depan demo Hong Kong, kadang terjebak dalam bentrokan keras dengan polisi 

Dalam gerakan tanpa pemimpin yang kini memasuki minggu ke-13 ini, ratusan wanita bersedia jadi martir di garis depan, puluhan di antaranya menjadi “pemimpin spontan” setiap kali demo, menurut This Week in Asia.

Bahkan, sdatu di antara wanita itu mengalami luka di bagian matanya saat demo 9 Agustus lalu, yang memicu protes ribuan paramedis di rumah sakit dan guru pada pekan berikutnya.

Isu Pelecehan Seksual

Meski para demonstran menghapuskan stereotip tentang gender, namun para wanita ini juga rentan mengalami pelecehan seksual.

Dalam demo Sabtu, puluhan wanita terlihat membawa pamplet #ProtestToo, modifikasi dari gerakan global #MeToo yang menentang pelecehan seksual, beberapa waktu lalu.

Pamplet ini bukan tanpa alasan. Konon, dari lebih 850 orang yang ditangkap polisi selama reli demo, sebagian adalah wanita dan mereka kabarnya mengalami pelecehan oleh petugas.

Meskipun tidak ada bukti atau pengakuan langsung dari para korban, namun isu itu berkembang di tengah para pendemo.

Jordyn bergabung dengan Gerakan Payung pro-demokrasi tahun 2014 ketika ribuan orang menduduki jalanan kota selama 79 hari. Tidak ada bentrok dalam demo saat itu.

Setelah 9 Juni tahun ini, dia berkata bahwa “akhirnya melihat harapan di Hong Kong lagi”, ketika 2 juta orang turun menentang RUU ekstradisi.

“Saya percaya bahwa jika Anda menginginkan keadilan, Anda perlu memperjuangkannya,” kata Jordyn yang selalu berada di garis depan demo.

Selama demo, ia sering mendapat luka oleh gas air mata, tidak bisa melihat atau sulit bernapas dengan benar, tetapi ia tidak panik.

Jordyn belajar cepat. Ia sudah belajar bagaimana membangun barikade jalan dan memadamkan tabung gas air mata dengan cara menutupnya dengan kerucut lalulintas, serta menuangkan air ke atasnya.

Mengevakuasi rekan-rekannya yang menjerit saat terkena gas air mata juga salah satu risikonya di garis depan. Termasuk saat lari dikejar polisi.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved