DEMO HONG KONG
Hong Kong Makin Mencekam Setelah Aksi Brutal Polisi Memukuli Demonstran di MRT
Suasana Hong Kong makin mencekam dan eskalasi bentrokan antara para pendfemo pro-demokrasi dengan polisi diperkirakan akan meningkat.
Ia membela tindakan polisi yang memukuli penumpang dan menyemprotkan cairan merica ke gerbong di stasiun MRT Prince Edward.
“Saya bangga dengan Kepolisian Hong Kong. Mereka tetap menjadi yang terbaik di Asia terlepas dari bahaya dan kesulitan yang mereka hadapi. Mereka melaksanakan tugas hukum mereka dengan keberanian dan komitmen,” kata Sekretaris Keamanan John Lee Ka-chiu, Senin.
Pernyataan itu diperkirakan akan menyulut kebencian baru terhadap pemerintahan Carrie Lam yang mengizinkan polisi melakukan aksi kekerasan pada pendemo yang tidak bersenjata.
Banyak video aksi kekerasan polisi itu beredar di media sosial dan media Hong Kong.
Pasukan Taktis Khusus polisi, yang dikenal sebagai Raptors, mengejar pengunjuk rasa yang melarikan diri ke kereta di Stasiun Prince Edward, memukuli orang-orang yang mengenakan masker dengan tongkat, menyemprotkan merica, dan melakukan penangkapan.
Para pengunjuk rasa menuduh polisi berperilaku seperti gangster, tetapi polisi bersikeras bahwa para petugas mengejar orang-orang radikal yang telah mengganti pakaian mereka dan bercampur dengan penumpang lain.
MRT Corporation mengatakan pihaknya telah memanggil polisi setelah pengunjukrasa bertengkar dengan sekelompok penumpang tua di atas kereta api dan mengatur pemadam api di dalam gerbong.
Perusahaan juga mengambil keputusan untuk menutup stasiun dan meminta orang untuk pergi dengan cepat.
Ribuan orang berkumpul untuk melakukan aksi mogok di seluruh kota setelah akhir pekan yang kacau
Polisi menangkap 63 orang pada hari Sabtu, 54 pria dan sembilan wanita, berusia 13 hingga 36 tahun, di stasiun MTR Prince Edward dan Mong Kok, yang keduanya dirusak oleh pengunjuk rasa.
Selama akhir oekan, suasana memprihatinkan terlihat pada penumpang yang menuju Bandara Internasional Hong Kong.

Mereka berjalan kaki sekitar tiga kilometer akibat seluruh akses ke bandara ditutup.
Para penumpang terbaksa naik bus dan kemudian turun di luar kawasan bandara dan mendorong kereta troli dengan koper-koper besar di atasnya.