WISATA SINGAPURA

Diburu Konsumen Dari Singapura, Begini Jatuh Bangun Bisnis Mega "Belah Doeren"

Salah satu usaha kuliner di Indonesia yang kerap diburu oleh konsumen dari Singapura adalah Belah Doeren. Ini rupanya jatuh bangun bisnis Belah Doeren

KOMPAS.com/RENI SUSANTI
Mega Agna (31 tahun) sukses membangun usaha kue Belah Doeren bersama suaminya, Angga Prawira. 

TRIBUNBATAM.id - Salah satu usaha kuliner di Indonesia yang cukup terkenal dengan olahan duriannya adalah Belah Doeren.

Belah Doeren mendapatkan tawaran langsung dari Grab Singapura untuk membuka merchant di Singapura.

Hal ini diakui oleh Mega Agna, pemilik bisnis Belah Doeren.

Kamu Sendirian ke Singapura? Inilah 5 Tips Solo Traveling Berwisata di Negeri Singa

Perusahaan berbasis aplikasi itu menawarkan Mega bergabung di Singapura, karena pasar di sana menyukai makanan olahan durian yang menjadi bisnisnya Mega.

“Orang Asia memang suka makanan olahan durian. Pembeli produk saya (saat ini) pun ada yang dari Malaysia, Singapura, Australia, hingga Dubai,” ujar Mega kepada Kompas.com seusai acara GrabKitchen di Bandung, Kamis (29/8/2019).

Mega mengatakan, saat ini ia dan suaminya dibantu 26 pegawai untuk menjalankan bisnis kue “Belah Doeren” yang dipasarkan secara offline maupun online.

Hingga kini, ia berhasil mengembangkan 16 produk yang ordernya mencapai ribuan per bulan. Untuk harga berada di kisaran Rp 55.000-300.000 per .

Uang Rp 3.000

Syahrini Diusir Saat Nonton Drama Musikal Aladdin di Singapura, Apa Kesalahan Istri Reino Barack?

Keberhasilan Mega dan suaminya, Angga Prawira, tidak diraih dalam semalam. Mereka melalui perjuangan panjang untuk mencapai kesuksesan sekarang.

Mega menceritakan, bisnisnya dimulai tahun 2011. Saat itu, ia berjualan es buah di bulan puasa dan tengah hamil anak pertama.

Hari pertama jualan, es buahnya tidak laku. Hari kedua, ada satu pembeli, anak-anak. Hari ketiga, Mega memutuskan untuk tutup karena jualannya tidak menguntungkan.

“Di kemudian hari baru tahu, anak-anak yang beli es buah itu disuruh suami saya agar saya bahagia ada pembeli,” ungkapnya.

Kemudian ia beralih pada bisnis frozen food. Untuk mengoptimalkan bisnisnya, ia meminjam uang puluhan juta ke bank.

Namun bisnisnya bangkrut dan ia dikejar debt collector. Hingga akhirnya ia menjual aset untuk menutupi utangnya.

Ia kemudian mencoba peruntungan lain dengan menjadi reseller kue yang lagi hits dan juga bisnis fotografi. Tapi lagi-lagi, bisnisnya gagal.

“Saya jatuh bangun (membangun bisnis). Pernah dikejar-kejar debt collector. Punya uang cuma Rp 3.000. Buka puasa cuma sama gorengan. 3-4 tahun lah saya babak belur,” tuturnya.

Belah Doeren

6 Tempat Instagramable di Singapura yang Gratis, Ada Jajaran Kios Berwarna-warni

Memasuki tahun 2013, suami Mega yang bekerja di Jakarta, Prawira, melontarkan ide jualan makanan olahan durian. Idenya muncul saat Prawira melihat mobil bak durian dekat kantornya yang dikerubunin banyak pembeli.

Kemudian Prawira melihat ke penjual durian lainnya. Para pembeli tidak berpikir panjang saat mengeluarkan uang Rp 100.000-200.000 untuk durian yang diinginkannya.

Mega menerjemahkan ide sang suami dengan membuat pancake durian. Saat itu, pancake durian baru ramai di Medan, sedangkan di Jabodetabek dan Bandung belum ramai.

Bermodal belajar kue dari YouTube, uang Rp 5 juta, freezer, dan microwave cicilan 0 persen, ia memulai usahanya di Jakarta dan pasarnya bagus.

Enam bulan kemudian diduplikasikan di Bandung, di kios berukuran 2x3 meter di Jalan Trunojoyo.

Di kios tersebut ia membuat pancake. Setiap hari, Mega makin kewalahan, hingga akhirnya sang suami resign dari perusahaan konsultan minyak di Jakarta.

Pasangan suami istri ini berjuang bersama-sama. Malam hari, buat produk, paginya jualan. Namun, banyaknya permintaan, membuat pasutri ini pun mengerjakannya di kios sempit tersebut.

“Jualan dari jam 10-21 WIB. Anak-anak dititipin ke orangtua,” ungkapnya.

Tahun 2014-2015, usaha Belah Doeren miliknya makin dikenal. Tawaran untuk membuka di mal pun mengalir. Hingga Mega dan suaminya membuka di 4 mal di Bandung.

Di saat yang bersamaan Twitter lagi happening. Ia meng-endorse akun berfollower banyak untuk memasarkan produknya. Sesuai harapan, bisnisnya berkembang pesat.

“Kami memanfaatkan berbagai platform. Baik itu media sosial, GrabFood, GoJek, kargo, bekerjasama dengan logistik, dan lainnya,” ungkapnya.

Kini, usahanya terus berkembang. Selain memiliki satu toko cukup besar di Kota Bandung, September nanti ia akan membuka toko lainnya di Cimahi dengan konsep yang berbeda.

Berani memulai

Termasuk Singapura, Ini 10 Kota Paling Aman Di Dunia Versi Economist Intelligence Unit

Bila ditanya apa yang menjadi kunci suksesnya, Mega mengatakan, bagi pengusaha pemula yang dibutuhkan adalah keberanian dalam memulai.

Lihatlah potensi bisnis yang ada di sekitar lalu mulailah dengan bisnis yang memang dikuasai dan disenangi. Lakukan berbagai lompatan seperti inovasi agar usaha terus berkembang.

“Yang penting lainnya, fokuslah dengan apa yang dikerjakan, banyak belajar, dan jangan gampang tergir dengan sesuatu yang lagi happening. Fokus saja,” tuturnya.

Selain itu, dengarkanlah SDM ataupun pelanggan. Karena mereka lah partner dari usaha yang sedang dibangun.

Beredar Pesan DPD Partai Demokrat Usai Bupati Muaraenim di-OTT KPK, Stoplah Dulu Yang Main Proyek

Presenter Bima Aryo Terpukul Anjing Kesayangannya Bunuh ART hingga Tewas, Its so Tragedy

Sedang Berlangsung, Live Streaming Ishq Subhan Allah ANTV Hari Ini Selasa (3/9)

Janji Kampanye Jokowi di Kepri, Jembatan Babin, Tak Masuk APBN 2020, Ini Reaksi Plt Gubernur Kepri

757 Kepri Jaya FC Kalahkan PS Batam di Liga 3 Kepri: Juara Ini Untuk Wak Din

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved