Johor Bahru Krisis Air, 150 Ribu Warga Mulai Dijatah
Sekitar 150.000 penduduk di Johor Bahru saat ini mulai mendapat penjatahan air selama sebulan yang dimulai pada Senin (2/9/2019).
TRIBUNBATAM.ID, JOHOR BAHRU - Sekitar 150.000 penduduk di Johor Bahru saat ini mulai mendapat penjatahan air selama sebulan yang dimulai pada Senin (2/9/2019), setelah ketinggian air di bendungan Machap jatuh di bawah titik kritis.
Komisi Layanan Air Nasional (SPAN) mengatakan pada hari Selasa bahwa perusahaan utilitas air negara itu, Rainhill SAJ, mengatakan, penjatahan itu baru berupa latihan akibat kekeringan yang merlanda wilayah ini dalam dua bulan terakhir.
Perusahaan itu mengedukasi masyarakat untuk membatasi penggunaan air karena cuaca panas dan kurangnya curah hujan dalam dua minggu terakhir.
Sebanyak 149.550 konsumen di Simpang Renggam, Layang-Layang dan Pontian Utara, diperkirakan akan mengalami periode suplai dan gangguan air bergantian sampai 2 Oktober.
• Gojek Masih Jadi Gunjingan Hangat di Malaysia, Ini Kata Menteri Transportasi
• Ahok Disebut Jadi Menteri PAN-RB di Kabinet Jokowi-Maruf, Usulan 20 Organisasi Relawan
• Mengancam, Boris Johnson Justru Dipermalukan. Mayoritas Parlemen Tolak Opsi Brexit Tanpa Perjanjian
"Untuk memastikan bahwa pasokan air bersih dioptimalkan dalam kondisi sumber daya yang terbatas, Ranhill SAJ akan mengatur untuk memasok air selama 36 jam dan 36 jam berikutnya tanpa pasokan air selama periode satu bulan," kata SPAN, menurut Malay Mail.
Komisi menambahkan bahwa ketinggian air di tiga bendungan lain di Johor - Lebam, Layang Atas dan Pulai - juga mencapai titik kritis, dan air baku dipompa dari bendungan terdekat ke bendungan-bendungan ini.
Pada hari Sabtu, Ketua Komite Perdagangan, Investasi dan Utilitas Internasional Johor Jimmy Puah Wee Tse mengatakan ketinggian air bendungan Machap mencapai 14,45 m, di bawah level kritis 14,84 m.
Dia mengatakan bendungan memasok air baku ke pabrik pengolahan air Simpang Renggam.

Johor selama ini menjadi pemasok air bersih ke Singapura, namun akhir-akhir ini mulai kekurangan stok air sendiri akibat terbatasnya sumber air.
Pencemaran berat di sejumlah sungai akibat pembangunan industri yang cepat juga membuat negara bagian terkaya di Malaysia ini terus mengalami kekurangan sumber air berkualitas.
Singapura sendiri juga mulai mengurangi ketergantungan dari Johor dengan membangun instalasi pengolahan air laut menjadi air bersih seperti di Batam.
Diperkirakan, Singapura akan menghentikan ketergantungan dari air Johor tahun 2022 nanti.
Pihak |Malaysia pun mulai berpikir keras untuk menambah sumber air.
Menteri Air, Tanah dan Sumber Daya Alam Malaysia Xavier Jayakumar, pekan lalu mengatakan bahwa Johor saat ini harus menyediakan instalasi pengolahan air baru.
“Kapasitasnya harus mencapai 260 juta liter sehari. Kami sudah memiliki pemahaman bahwa pada tahun 2022, kami akan memiliki kapasitas ini,” katanya.