Kapolri Jenguk Polisi yang Lehernya Tertancap Panah Papua, Diberi Kenaikan Pangkat Luar Biasa
Kapolri Jenderal Toto Karnavian menjenguk anggota Polri yang lehernya tertancap panah Papua, Diberi Kenaikan Pangkat Luar Biasa
Kemudian pada 21 Agustus 2019, aksi protes yang berujung pada tindakan anarkisme juga terjadi di Kabupaten Fakfak, Papua Barat.
Hal serupa juga terjadi di Kabupaten Mimika, Papua.
Massa aksi protes melakukan pelemparan batu ke arah bangunan dan aparat kepolisian.
Lalu pada 28 Agustus 2019, aksi protes yang kemudian berujung pada kerusuhan terjadi di Kabupaten Deiyai.
Dalam peristiwa tersebut, 1 personel TNI gugur, 2 lainnya terluka dan 4 personel kepolisian juga terluka.
Sementara, kepolisian menyebut ada 4 orang dari massa aksi yang ditemukan tewas.
Sehari setelahnya, kerusuhan pecah di Kota Jayapura.
Massa melakukan pembakaran dan perusakan terhadap gedung perkantoran, toko-toko, hingga kendaraan yang berada di pinggir jalan.
Foto Bipka Dedy Taime Viral
Sebelumnya, Bripda Dedy Taime yang termasuk dari lima personel TNI-Polri yang terluka saat terjadi bentrok dengan massa di Distrik Waghete, Deiyai, Papua, menjadi sorotan publik.
Pasalnya, foto Bripda Dedy dengan kondisi tertancap anak panah di bagain leher, beredar viral di media sosial.
Awalnya, banyak yang mengira bahwa Bripda Dedy gugur setelah mendapat luka panah di bagian leher. Belakangan diketahui Bripda Dedy sanggup bertahan.
Panah itu ternyata tidak langsung dicabut karena dikhawatirkan membahayakan jiwa Bripda Dedy. Pasalnya, jika segera dicabut dari bagian leher maka dia akan kehilangan banyak darah.
"Setengah jam lalu mereka sudah dievakuasi ke Timika dengan helikopter," ujar Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Cpl Eko Daryanto saat dihubungi melalui telepon, Kamis (29/8/2019).
Ia membantah informasi yang menyebut salah satu korban luka, Bripda Dedy yang terkena panah pada bagian leher telah meninggal dunia.
"Kita kroscek dulu ya karena baru dievakuasi," jelasnya.
Setelah insiden tersebut Bripda Dedy mendapat perawatan intensif dan dievakuasi ke Kabupaten Mimika.