Kadisdik Batam Minta Polisi Berikan Hukuman Berat Kepada Guru Cabul 'Tak Pantas Guru Berbuat Itu'
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Batam, Hendri Arulan minta Polisi perberat hukuman oknum guru yang diduga mencabuli muridnya sendiri di salah
Kadisdik Batam Minta Polisi perberat Hukuman Guru Cabul
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Batam, Hendri Arulan minta Polisi perberat hukuman oknum guru yang diduga mencabuli muridnya sendiri di salah satu Sekolah Dasar (SD) di Batam, Sabtu (7/9/2019)
"Perbuatan Oknum guru tersebut sangat kita sayangkan, dan sangat mencoreng dunia pendidikan di Batam,"kata Arulan.
Arulan, mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak sekolah tempat oknum guru tersebut mengajar, agar dilakukan pemecatan.
Menganai Kasus tersebut, pihak Diadik menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian dan berharap hukum yang lebih karena seorang guru yang notabene mendidik malah berbuat demikian.
• Polisi Tangkap Suharyono Oknum Guru Cabuli Siswa SD di Batam Tutup Wajah Setiba di Polresta Barelang
"Karena dia guru, ya dihukum lebih berat dari yang biasa. Tidak pantas sang guru berbuat demikian," tegasnya.
Dia juga mengaku sangat prihatin dengan kejadian tersebut.
Padahal sebelumnya kata Arulan Dinas Pendidika Kota Batam baru melakukan edukasi krakter sang guru untuk mendidik anak-anak.
"Baru beberapa lama ini kita sudah berikan edukasi krater seluruh guru yang ada di Batam baik dari swasta maupun negeri. Ini yang kita sayangkan,"kata Arulan.
Dia juga mengingatkan kepada seluruh tenaga pengajar di Batam, khususnya SD dan SMP, agar kasus tersebut menjadi pelajaran.
"Ke depan kita juga akan berkoordinasi kepada seluruh yayasan pendidikan untuk lebih memperketat penerimaan tenaga pengajar," kata Arula
Ditangkap di Karimun
Suharyono, oknum guru yang cabuli belasan siswa SD di Batam, tiba di Mapolres Barelang, Jumat (6/9/2019).
Suharyono ditangkap setelah kabur ke Karimun.
Tiba di Polresta Barelang, Suharyono menutupi wajah.
Penangkapan itu dibenarkan oleh Kapolresta Barelang, AKBP Prasetyo Rahmad Purboyo saat dikonfirmasi, Jumat 06/09/2019).
Sementara pelaku saat ini dalam perjalanan.
• Oknum Guru Cabuli Murid, Polisi:Korban Sementara Satu, Kemungkinan Bertambah
• Oknum Guru Cabuli Muridnya Sendiri, Anggota Dewan Berikan Reaksi, Berharap Tidak Terjadi Lagi
• Oknum Guru Cabuli Murid SD, Kadisdik Batam: Pembinaan Karakter Harus Dikuatkan
Unit IV Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Barelang, Brigadir Toni mengatakan sedang membawa Suharyono menuju Batam.
“Sekitar saru jam lagi sampai di Batam, tunggu aj iya,” ucapnya.
Diketahui pelaku, Suharyono telah kabur sejak 3 hari yang lah pasca orang tua korban mengetahui tindakan itu.
Berdasarkan keterangan pihak sekolah sudah ada 3 laporan yang diterima sekolah dan informasi dari KPPAD ada 6 orang tua korban yang telah melapor, sedangkan laporan ke unit Reskrim baru 1 laporan.
Melarikan diri
Suharyono oknum guru yang melakukan pencabulan terhadap belasan muridnya akhirnya dipecat oleh pihak sekolah sebagai sanksi terhadap perilaku tak senonohnya.
Kepala Sekolah SD yang berlokasi di Batam Centre tersebut mengakui jika M melakukan perbuatan asusila dengan modus melakukan hipnoterapi terhadap murid-muridnya.
"Modus yang dipakai metode hipnoterapi," ujar Kepala sekolah kepada Tribunbatam.id, Kamis (5/9/2019).
Mengenai proses hukum yang akan diambil pihak sekolah mengaku akan menyerahkannya pada orangtua korban.
"Proses hukumnya kita serahkan kepada orangtua korban" ujarnya.
Namun, pihak sekolah mengatakan akan siap membantu dan memfasilitasi orangtua korban dalam proses hukum.
"Kami akan membantu dan memfasilitasi untuk proses hukum" ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Suharyono, oknum guru sekolah dasar (SD) di kawasan Batam Centre yang diduga melakukan pencabulan terhadap siswa SD di tempatnya mengajar melarikan diri setelah ketahuan melakukan perbuatan tak senonoh terhadap anak didiknya.
Pria berusia 45 tahun tersebut disebut telah mengajar di sekolah tersebut selama 4 tahun belakangan.
Diduga sedikitnya sudah belasan anak menjadi korban pelampiasan hawa nafsu pria itu.
Berdasarkan keterangan pihak sekolah sudah ada 3 laporan yang diterima sekolah, sedangkan informasi dari KPPAD ada 6 orang tua korban yang telah melapor.
Kepala sekolah SD tersebut saat dikonfirmasi Tribunbatam.id mengaku prihatin dengan kejadian tersebut.
“Saya tak menduga, dia bisa melakukan perilaku seperti ini,” ujarnya kepada Tribunbatam.id dengan nada sedih, Kamis (5/9/2019).
Ia menceritakan, selama ini M dikenal sangat baik dan sangat disukai anak-anak.
Bahkan dia begitu peduli pada anak murid, sehingga beberapa orangtua siswa sendiri pun mengenalinya.
Selama ini, M yang tinggal di mess milik Yayasan mengajar semua mata pelajaran di sekolah.
Saat kejadian tersebut, M membuat sesi hipnoterapi di ruang kelas berlangsung, kemudian oknum guru ini menyuruh siswa tutup mata dan kesempatan itulah digunakan M melakukan aksinya.
Hingga kini pihak sekolah tidak mengetahui keberadaan oknum guru tersebut.
Diduga ia telah melarikan diri.
Berdasarkan hasil pantauan Tribunbatam.id di area sekolah tersebut, sejumlah orangtua korban mendatangi sekolah.
Tampak petugas kepolisian bersama KPPAD sedang melakukan dialog dengan orangtua korban. (Tribunbatam.id/Ian Sitanggang).