HUT 15 Tribun Batam d Hinterland Batam

Semoga Anak Kampung Monggak Bisa Jadi ‘Wartawan Internet’

Andai, tak ada TMMD tahun 2004, 150 KK disini mungkin tak tahu apa itu Batam. Sejak nenek moyang kami, empat generasi kami tahunya Tanjung Pinang,

tribun batam/nabella
HUT15TRIBUNBATAM -- Anak-anak warga Kampung nelayan Pasir Panjang, Kelurahan Rempang Cate, Kecamatan Galang, Batam, usai menerima bantuan buku bacaan dari CSR bersama Tribun Batam dan TB Gramedia, Sabtu (14/9/2019). 

Harapan Anak Kampung Monggak Bisa Jadi ‘Wartawan Internet’

Pembaca yang budiman.
AHAD, 15 September 2019, hari ini, Tribun Batam, genap berusia 15 tahun. Seumuran siswa kelas III SMP, —ibaratnya—, kami lagi semangat-semangatnya. Berbenah memasuki dekade awal ‘internet of things’.

Seperti institusi lain, kami tengah beradaptasi untuk tetap relevan dengan generasi millenia.

Tuntutannya adalah mengadaptasi konsumsi news text yang beralih ke visual news; video, meme dan infogrhapic.

Terlahir dengan frame surat kabar, 9 tahun terakhir kami mencoba ‘mengubah takdir’, change destiny, sebagai media digital..
dan seperi anak seusia esempe, kami dalam kondisi ‘sangat bersemangat..’

Di tengah tuntutan itu, kami tak lupa bersyukur.
Sabtu (15/9/2019) pagi kemarin, kami berbagi. Kami berbagi paket sembako, buku bacaan, kepada 150-an warga Pasir Panjang, Kelurahan Rempang Cate, Kecamatan Galang, Batam.

Siswa SD Negeri 024 Galang menikmati internet gratis. Kehadiran internet sangat diharapkan terutama warga Kepri yang ada di Pulau-pulau kecil.
Siswa SD Negeri 024 Galang menikmati internet gratis. Kehadiran internet sangat diharapkan terutama warga Kepri yang ada di Pulau-pulau kecil. (TRIBUNBATAM.ID/ARGIANTO DA NUGROHO)

Kampung tua Melayu ini, berjarak sekitar 62 km sebelah timur pusat pemerintahan Kota Batam.

Kampung ini berada diantara semenanjung bulat Tanjung Karupa dan Tanjung Gaukang di Selat Riau.

Ini masih berada di perbatasan Pulau Rempang dan Pulau Galang. Kira-kira 2,3 km sebelum Jembatan 5, atau 5,7 km sebelum eks- Camp Vietnam.

Dari km 54 Trans Barelang (Batam, Rempang,dan Galang), Bus Pemko Batam yang kami tumpangi bersama 17 anggota rombongan, berbelok ke kiri.

Melintasi sekitar 3,1 km pagar kawat berduri BP Batam, perjalanan ini mengelilingi DAM (reservoir) Kampung Monggak.
kondisi jalan ke kampung ini masih semi permanen. Tanah granit yang sudah dikeraskan sejauh 3,1 km.

Jalurnya berkelok, menanjak ke perbukitan, dengan struktur jalan yang sangat labil, rawan longsor, khususnya di musim hujan. Selepas DAM Monggak, sekiar 1,9 km, rombongan melintasi jalan beraspal.

“Jalan tanah keras ini wilayahnya Otorita (BP) Batam, kalau yang sudah diaspal jalannya Pemko Batam,” kata Muhammad Islah (21), warga Pasir Panjang, yang jadi pemandu kami ke hinterland Pulau Batam ini.

Tribun Batam beserta warga Dusun Pantai Panjang saat berfoto bersama
Tribun Batam beserta warga Dusun Pantai Panjang saat berfoto bersama (TRIBUNBATAM.id/Bella)

Melintasi area perkebunan palawija, sayuran, dan kolam ikan lele, infrastruktur jalan ke kampung ini dibangun di tahun 2004 silam. Warga berterima kasih ke Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 89 Kodim 0316/Batam.

“Andai, tak ada TMMD tahun 2004, 150 KK disini mungkin tak tahu apa itu Batam. Sejak nenek moyang kami, empat generasi kami tahunya Tanjung Pinang, Pulau Penyengat atau Pulau Bintan,” kata M Nasir (47), Ketua RT 002.RW 03, Kelurahan Rempang Cate kepada Tribun.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved