Makam B.J.Habibie Dijadikan Tempat Untuk Selfie, Anggun C Sasmi Geram, Ilham Putranya Justru Berbeda
Masyarakat tak henti-henti berkunjung ke makam B.J.Habibie di TMP Kalibata. Namun disayangkan, saat warga swafoto atau selfie.
TRIBUN BATAM.ID - Kepergian Presiden ke-3 Indonesia, B.J.Habibie meninggalkan duka yang mendalam bagi masyarakat Indonesia.
Karena hal ini, masyarakat tak henti-henti berkunjung ke makam sang bapak teknologi ini.
TMP Kalibata seakan menjadi tempat bersejarah yang menjadi sarana untuk berswafoto.
Namun disayangkan ada yang kurang menyenangkan dengan swafoto atau selfie dilakukan warga yang mengunjungi makam.
Duka mendalam dirasakan oleh masyarakat Indonesia kala Presiden ke-3 RI Bacharuddin Jusuf Habibie, wafat.
Ucapan duka dan tangis mengiringi kepergian Habibie yang dikenal dengan kecerdasan serta kebijaksanaannya dalam melihat suatu masalah.
Wafatnya Habibie pada Rabu (!1/9/2019) lalu membuat masyarakat Indonesia berbondong-bondong menyampaikan duka citanya sepeninggal sang Teknokrat.
Begitu cintanya kepada Habibie, lautan manusia ramai-ramai berziarah ke makam Mr. Crack yang bertempat di TMP Kalibata tersebut.
• Diduga Karena Kabut Asap Kebakaran Hutan & Lahan, Bayi 4 Bulan Meninggal Dunia Usai Sesak Nafas
Entah saking berduka atau bagaimana, momen wafatnya Habibie ini justru diiringi dengan berita tentang sikap masyarakat yang kurang mengenakkan.
Tak kalah mengundang kepedihan, antusiasme masyarakat yang berziarah ke makam Habibie justru mengundang keprihatinan.
Pasalnya, rombongan masyarakat yang berbondong-bondong ziarah ke makam Habibie justru membuat kerusakan.
Usai prosesi upacara pemakaman selesai suasana justru menjadi tidak terkendali.
Masyarakat yang tadinya hanya bisa melihat dari kejauhan langsung berdesak dan berebut untuk sekadar foto di pusara Habibie.
Sebagian besar masyarakat berpose selfie di makam Habibie.
Tak sedikit yang kemudian menyentuh atau bahkan memeluk nisan almarhum.
Dalam dokumen rekaman yang diunggah di kanal YouTube Tribun Timur, tampak petuas berusaha mengatur orang-orang tersebut sampai kewalahan.