Peserta Aksi di KPK Akui Dibayar Rp 50 ribu untuk Demo, "Ini Nazar kalau Novel Baswedan Ditangkap"
Ken, peserta aksi menuntut Novel ditangkap karena dianggap telah mengkhianati Jokowi dengan mengkritik Jokowi soal revisi Undang-Undang KPK
Wati, demonstran yang datang dari Johar Baru, Jakarta Pusat.
Ia mengaku hanya ikut-ikutan menjadi peserta unjuk rasa.
"Enggak tahu (tujuan unjuk rasa), hanya ikut saja, enggak tahu," kata dia.
Harap Novel Baswedan Ditangkap
Sementara itu, seorang demonstran lain yang bernama Ken dari Aliansi Relawan Jokowi mengakui ada uang pecahan Rp 50 ribu yang dibagi-bagikan kepada demonstran.
Ken mengatakan, pembagian uang itu merupakan simbol dari nazar salah satu kelompok yang mengikuti aksi.
Ken enggan ikut-ikutan menerima uang tersebut.
"Nazar kalau Novel Baswedan ini ditangkap," kata dia.
"Makanya ngeri juga saya. Makanya saya di sini tadi, orang kalau dikasih uang kan tahu sendiri," kata Ken yang datang dari kawasan Harmoni, Jakarta Pusat.
Ken menuntut Novel ditangkap karena dianggap telah mengkhianati Jokowi dengan mengkritik Jokowi soal revisi Undang-Undang KPK.
"Dia kan sudah banyak dibantuin Pak Jokowi, tapi kenapa dia kok malah menjelekkan Pak Jokowi, kan aneh kesannya," ujar Ken lagi.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, jumlah demonstran Senin kemarin lebih banyak dari hari-hari biasanya.
Kelompok-kelompok peserta aksi pun datang bergantian ke depan Gedung KPK menggunakan Metromini dan Kopaja.
Kendati demikian, tak semua demonstran merapat ke mobil komando yang diparkir tepat di depan Gedung Merah Putih KPK.
Tak sedikit demonstran yang justru memilih duduk-duduk di bawah pohon sambil melepas dahaga mereka.