Peserta Aksi di KPK Akui Dibayar Rp 50 ribu untuk Demo, "Ini Nazar kalau Novel Baswedan Ditangkap"
Ken, peserta aksi menuntut Novel ditangkap karena dianggap telah mengkhianati Jokowi dengan mengkritik Jokowi soal revisi Undang-Undang KPK
#Peserta Aksi di KPK Akui Dibayar Rp 50 ribu untuk Demo, "Ini Nazar kalau Novel Baswedan Ditangkap"
TRIBUNBATAM.id - Ada cerita lusu dari demo atau unjuk rasa di Gedung Merah Putih, KPK.
Gedung Merah Putih yang merupakan markas Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ) didatangi demonstran dari sejumlah kelompok masyarakat sejak Senin (16/9/2019) siang hingga Senin sore.
"Kami juga meminta presiden memecat lima komisioner yang lama atas tindakan mereka yang membuat gaduh atau yang dikatakan agitasi propaganda sehingga terjadi konflik antara lembaga KPK dengan pemerintah dan DPR," kata orator dengan nada suara lantang.
Namun, tak semua demonstran memahami tuntutan tersebut.
• Pengusaha yang Ditahan KPK di Jakarta ini Punya Lahan Luas di Alokasi Lahan Kampung Tua Batam?
• Bambang Widjojanto Mengendus Bau Sangit Kolusi dalam Pemilihan Pimpinan KPK, Baunya Menyengat
Bahkan, ada demonstran yang tak mengenal nama-nama pimpinan KPK.
Yanti, salah seorang demonstran, seolah bisu saat ditanya siapa nama pimpinan KPK.
"Enggak tahu siapa," kata Yanti ketika ditanya saat mengikuti aksi.
Yanti juga tak menjawab panjang lebar saat ditanya mengenai tuntutan unjuk rasa.
Ia juga mengelak saat ditanya apakah mendapat imbalan untuk mengikuti aksi tersebut.
"Saya juga enggak tahu, saya diajak saja. Enggak ada, enggak ada (imbalan)," ujar dia sambil malu-malu.
Sobirin, salah seorang demonstran lainnya, juga tak paham betul terkait hal-hal yang disuarakan orator dari atas mobil komando.
"Penurunan ini saja, penggantian, saya tahu dari media sosial," kata Sobirin.
Saat ditanya lebih lanjut mengenai tujuan aksi tersebut, Sobirin meminta awak media bertanya kepada panitia.
"Tanya korlapnya saja lebih jelas, tanya korlapnya," kata dia.