Kabut Asap, Harimau Sumatera Panjang 3 Meter Bergentayangan di Lahan Sawit, Warga Diminta Hati-hati
Untuk menghindari konflik dengan harimau, Udin mengimbau kepada warga untuk lebih berhati-hati dan disarankan jika pergi ke kebun agar tidak seorang d
Kala itu, Kepala SKW BKSDA Jambi, Udin Ikhwanudin saat dikonfirmasi mengatakan timnya telah bergerak di Kecamatan Muara Siau, yang menjadi pelintasan Harimau Sumatera.
"Semenjak kemarin tim sudah kami turunkan, untuk menghindari konflik warga dan harimau," sebut Udin.
Menurut Udin, dari temuan tim di lapangan, kemungkinan besar harimau tersebut berukuran besar.
Dugaan itu dari jejak kaki yang menempel di tanah, panjangnya mencapai 12 Cm.
"Kalau dilihat dari jejaknya, ini diperkirakan berukuran besar, tetapi kalau untuk umur dan jenis kelaminnya masih kami kaji," bebernya.
Untuk menghindari konflik dengan harimau, Udin mengimbau kepada warga untuk lebih berhati-hati dan disarankan jika pergi ke kebun agar tidak seorang diri.
"Apalagi yang melintas jalan, disarankan agar hati-hati, kami pun juga intens berkomunikasi dengan pihak desa," tuturnya.
125 Hektar Jelutung Rawa di Muarojambi, Hangus Terbakar Selama Kemarau 2019
Sebanyak125 hektar tanaman jenis jelutung rawa di Londrang, Kabupaten Muarojambi, hangus terbakar selama musim kemarau tahun 2019.
Ratusan hektar jelutung rawa itu merupakan hasil revegetasi tanaman endemik gambut yang ditanam pasca kebakaran hutan dan lahan tahun 2015 lalu.
Ahmad Bestari, kepala dinas Kehutanan Provinsi Jambi mengatakan api bersumber dari kebakaran gambut di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.
Untuk mencegah agar api tidak melebar ke daerah lain, pihaknya bersama tim satgas melakukan sekat kanal untuk meminimalisir luas daerah yang terbakar.
"125 hektar tanaman jelutung rawa hasil restorasi habis terbakar hasil revegetasi berusia dua tahun, lokasinya di Londrang," kata Bestari.
"Di Londrang supaya api tidak melebar ke HTI kita lakukan sekat disitu kita minta bantuan WKS," sambungnya.
Upaya pemadaman juga dilakukan pihak Masyarakat Peduli Api (MPA) namun karna kondisi kekeringan yang ekstrim kawasan yang ditanami jelutung rawa itu tidak terselamatkan.