Ternyata Cita-cita Rudi Membangun Masjid Terbesar di Tanjunguncang Sejak 15 Tahun Lalu, Ini Kisahnya
Rudi mengaku miris melihat ribuan buruh, terutama dari Tanjunguncang yang bertebaran mencari masjid di sekitar kawasan mereka bekerja saat Salat Jumat
TRIBUNBATAM.ID, BATAM - Wali Kota Batam H Muhammad Rudi (55) terlihat sumringah sepanjang acara peresmian Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah II di Jl Tanjunguncang, Batuaji, Kota Batam, Jumat (20/9/2019).
Senyum itu sudah terlihat saat ia tiba di kompkes masjid megah ityu pukul 07.00 WIB.
Bertindak sebagai "tuan rumah", Rudi menjemput dan menyalami tetamu dan kemudian duduk berdampingan dengan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) yang juga Wakil Ketua Umum DPP Dewan Masjid Indonesia (DMI) HM Syafruddin Kambo.
Juga hadir Ustad Abdul Somad (UAS), Plt Gubernur Kepri H Isdianto tamu-tamu lainnya serta ribuan jemaah yang memadati masjid.
Rudi memang jadi inisator utama pembangunan masjid luas seluas 58.114 m2 yang bisa menampung sekitar 25 ribu jamaah ini.
• Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah Batam Diresmikan, Jumat (20/9) Berikut Profil dan Fasilitas Masjid
• Warga Malaysia Takjub Lihat Lautan Manusia di Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah Batam: Serasa Umroh
• VIDEO-Puluhan Jamaah Long March Ingin Cepat Bisa Masuk Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah Batam
Rudi jugalah yang membubuhkan tanda-tangan di batu prasasti masjid yang konsepnya meniru Masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi ini.
Saat memberi sambutan di hadapan puluhan ribu tamu, termasuk ratusan anggota majelis taklim dari 3 negara sahabat; Malaysia, Singapura dan Brunei, Rudi bercerita muasal proyek masjid senilai Rp260 miliar itu.

“Ini bermula saat saya baru jadi anggota DPRD Batam, tahun 2004,” kata Rudi memulai kisah yang menginspirasi dia membangun yang diklaim sebagai masjid terbesar di Kepulauan Riau dan Sumatera itu.
Rudi bercerita ketika ia mulai masuk ke dunia politik dan menjadi anggota DPRD Kota Batam tahun 2004 atau 15 tahun yang lalu.
Saat itu, Rudi mengaku miris melihat ribuan buruh, terutama dari Tanjunguncang yang bertebaran mencari masjid di sekitar kawasan mereka bekerja saat Salat Jumat.
Salat Jumat bagi para buruh galangan kapal yang jumlahnya lebih dari 100 ribu orang itu tentu tidaklah mudah.
Mereka harus berdesakan di masjid-masjid dalam kompleks perumahan di sekitar tempat kerja dan tentunya memilih yang terdekat agar tidak terlambat masuk kerja kembali.
“Mereka takut kena sanksi dari PT (perusahaan) kalau terlambat usai salat Jumat atau salat lohor,” ujar Rudi.
Sejak itulah terpatri harapan di kawasan itu ada masjid yang memiliki daya tampung lebih besar sehingga para pekerja bisa beribadah dengan tenang.
Saat dia menjadi Wakil Wali Kota di era Ahmad Dahlan (2011-2016), Rudi pun melobi parlemen dan meminta ke Otorita Batam (sekarang Badan Pengusahaan Batam) untuk mengalokasikan lahan minimal 4 hektare di kawasan di Tanjunguncang.
