Ternyata Cita-cita Rudi Membangun Masjid Terbesar di Tanjunguncang Sejak 15 Tahun Lalu, Ini Kisahnya

Rudi mengaku miris melihat ribuan buruh, terutama dari Tanjunguncang yang bertebaran mencari masjid di sekitar kawasan mereka bekerja saat Salat Jumat

TRIBUNBATAM.ID/BERES LUMBANTOBING
Puluhan ribu umat muslim terlihat mengikuti rangkaian tabligh akbar di Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah Batam, JUmat (20/9/2019). 

Tentu saja meminta lahan pada Otorita Batam sebagai penguasa lahan di Batam bukan hal yang mudah, apalagi dalam jumlah yang luas.

Sebab, selama ini Pemko Batam sangat sulit mendapatkan hibah lahan dari OB, mulai dari lahan sekolah atau fasiltas publik lainnya.

Ketika terpilih menjadi Walikota Batam tahun 2016, niat untuk membangun masjid itu kian nyata.

Rudi langsung mengalokasikan anggaran pembangunan dari ABPD dan mengajak masyarakat berpartisipasi membangun masjid tersebut.

Dari data olahan Tribun, luasan area masjid Sultan Mahmud Riayat Syah, termasuk lima besar terluas di Indonesia.

Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah ini luasnya 58.114 m2 dan bisa menampung 25 ribu jamaah; itu hanya untuk bangunan utama di dalam masjid saja.

Bandingkan dengan Masjid Istiqlal Jakarta yang luasnya 24.200 m2 dengan daya tampung 20 ribu jamaah.

Atau Masjid Al Akbar Surabaya, seluas 28,509 m2 dengan daya tampung 39 ribu jamaah atau Islamic Center Samarinda, Kaltim seluas 43.500m2 dengan daya tampung 35 ribu jamaah.

Masjid ini juga diklaim memiliki kubah dan menara tertinggi di Sumatera. Kubah utama masjid luasnya 46,42 m2, dengan interior ornamen Melayu.

Selain kubah utama, ada delapan kubah Payung Membran dengan bentangan masing-masing 25x25 m.

Menara utama masjid setinggi 99 meter, dibangun dengan 29 lantai dan di lantau 16, ada Batam City View 360 derajat. Artinya dari lantai ini, bisa melihat seluruh Kota Batam.

Selain itu ada 5 menara kecil, dengan diameter antara +20m hingga +30m.

Selain megah, masjid ini juga didesain modern. Untuk tempat wudhu, misalnya, para jamaah tak perlu khawatir kehabisan air wudhu.

Sebab masjid ini memiliki 2 bak air raksasa, terdiri dari tangki bawah tanah seluas +270 m3 dan bak lantai 2 sekitar 70 m3.

Yang khas dari masjid ini adalah desain kran wudhu yang jaraknya 1,2 meter agar saat bersuci, air wudhu ini tak memercik ke jamaah lain.

Kekhasan yang lain adalah, tak ada standing urinoir (tempat buang air kecil berdiri). Semuanya jongkok agar tidak memerciki pakaian jamaah dan sesuai sunnah.

Rudi membuat perbedaan di area ini sesuai saran Ketua Majelis Ulama Kota Batam, Usman Ahmad kepada inisiator pembangunan masjid.

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved