Minta Pimpinan Baru KPK Cepat Dilantik, Mahasiwa Bentrok dengan Polisi, Ricuh & Lempar Telur Busuk
Aksi saling dorong tak terelekkan antara massa dan polisi yang berusaha memadamkan api. Mahasiswa melakukan perlawanan
Selain itu, mereka menyatakan mendukung Rancangan Undang-undang pengganti UU Nomor 30 Tahun 2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU KPK).
Mereka juga minta percepatan pelantikan pimpinan KPK terpilih periode 2019-2023.
Dalam tuntutannya, massa PMII mempertanyakan independensi KPK dalam menangani kasus korupsi.
Mereka meminta KPK tidak menetapkan tersangka korupsi secara politis. Namun, mereka tidak menjelaskan terkait kasus yang mana.
"Banyak kebijakan politis dalam putusan penetapan korupsi oleh KPK. Kita lawan selama masih objektif KPK," teriak seorang orator dari massa PMII.
Menjelang sore, dengan komando dari orator, sejumlah orang dari massa PMII melakukan pelemparan telur ayam ke arah lobi Gedung KPK.
"Kami ingin melempar telur ke arah gedung KPK. Ini sebagai simbol kalau di dalam KPK busuk," kata otator unjuk rasa dengan pengeras suara.
Puluhan telur yang dilempar massa PMII itu pecah dan mengotori halaman hingga kaca lobi Gedung KPK.
Tak puas melempar telur ayam, massa tersebut melakukan pembakaran sejumlah ban di depan Gedung KPK.
Mereka membuat lingkaran untuk menghalau polisi yang datang dengan mobil water canon untuk memadamkan ban yang terbakar.
Aksi saling dorong tak terelekkan antara massa dan polisi yang berusaha memadamkan api.
Ketika polisi berhasil memadamkan api, massa PMII melakukan perlawanan dengan memukul-mukul kaca mobil water canon.
Kericuhan kembali terjadi.
Karena massa mulai tak tekendali, akhirnya ratusan anggota Sabhara dikerahkan untuk memukul mundur massa dan meninggalkan lokasi.
Mereka dilengkapi tameng dan pentungan rotan. Seketika, massa dari PMII berhamburan ke sekitar Gedung KPK.