Randi yang Tewas saat Demo Dipastikan Terkena Peluru Tajam, Kapolda Minta Waktu untuk Menyelidiki
Kapolda Sulawesi Tenggara (Sultra) Brigjen Pol Iriyanto mengakui bahwa Randi (21), mahasiswa yang tewas saat demo, tertembak peluru tajam
TRIBUNBATAM.ID, KENDARI - Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra) Brigjen Pol Iriyanto mengakui bahwa Randi (21), mahasiswa yang tewas saat demo, tertembak peluru tajam.
“Iya. Hasil otopsi luka tembak dari peluru tajam,” kata Iriyanto didampingi Kabid Humas Polda Sultra AKBP Harry Goldenhardt dan Direktur Reskrim Umum Kombes Asep Taufik saat konferensi pers di Aula Dhachara Mapolda Sultra, Jumat (27/9/2019), seperti dilansir TribunBatam.id dari Kompas.com.
Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Halu Oleo (UHO), tewas akibat tertembak peluru tajam pada demonstrasi ribuan mahasiswa di Kendari pada Kamis (26/9/2019).
Namun demikian, untuk mengetahui jenis peluru yang menembus dada korban, kata Iriyanto, pihaknya telah membentuk tim gabungan investigasi.
• Tak Kuasa Menahan Tangis, Ananda Badudu Ungkap Keadaan Mahasiswa yang Ditangkap
• Prabowo Ungkapkan Kekesalan Rusuh Demo Mahasiswa: Tolonglah Aparat, Anda Milik Rakyat Indonesia Kan?
• Fakta-Fakta Misteri Luka Tembakan di Kematian Randi Mahasiswa di Kendari, Dokter Ungkap Temuan
• Mahasiswa Tewas Saat Demo, Randi Luka di Dada Kanan, Yusuf Kardawi Sempat Koma
Karena tidak ditemukan proyektil di tubuh korban, pihaknya akan melakukan uji scientific untuk mengetahui jenis peluru yang menembus dada Randi.
"Kami sudah bentuk tim gabungan dari Mabes Polri, Puslabor, Irwas, dan Propam. Semoga tim ini bisa mengungkap penyebab kematian korban," terangnya.
Kapolda Sultra juga menegaskan, dalam pengamanan unjuk rasa tidak boleh menggunakan peluru karet, apalagi peluru tajam dan sudah ada Standar Operasional (SOP).
"Sebelum pengamanan dilakukan, kami menyampaikan SOP, kita cek, cek, cek. Jangan sampai pengamanan anggota ini tidak sesuai standar operasional prosedur (SOP),” tegasnya.
Kapolda Sultra menegaskan, pihaknya tetap bertanggung jawab dalam proses pengamanan penyampaian aspirasi yang mengakibatkan Randi dan Yusuf meninggal dunia.
Oleh karena itu, ia meminta waktu untuk mengusut kasus ini.
“Percayalah dan memberikan waktu kepada kami untuk menyelidiki, mengungkap siapa pelaku yang menyebabkan dua mahasiswa meninggalkan dunia. Dan jika ada anggota kami yang terbukti melakukannya akan diproses hukum melalui peradilan umum,"ungkap Iriyanto.
Hingga hari ini, penyebab tertembaknya Randi (21) masih menjadi misteri.
Penyebab tewasnya mahasiswa Universitas Halu Oleo itu dengan tembakan di dada belum juga terungkap.
• Kalimat Terakhir Pelajar SMA yang Tewas Saat Aksi Demo Tolak RKUHP di DPR: Mama, Aku Pulang Telat
• Mahasiswa Tewas Saat Demo, Randi Luka di Dada Kanan, Yusuf Kardawi Sempat Koma

Berikut ini kumpulan fakta yang telah dirangkum Tribunnews.com dari Kompas.com pada Kamis (26/9/2019).
1. Kronologi Kejadian
Kabid Humas Polda Sultra AKBP Harry Golden Hart mengatakan, Randi tewas di depan Gedung DPRD Sultra.