Keluarga Randy Pingsan saat Jenzah Tiba di Rumah, Tuntut Tanggung Jawab Petinggi Polri

Keluarga korban sangat menyayangkan terjadinya peristiwa sampai menyebabkan Randy tewas karena luka tembak.

Kompas.com
Keluarga Randi, mahasiswa yang tewas tertembak saat demo di Kendari, histeris saat jenazah korban tiba di rumah duka, Jumat (27/9/2019) pagi. 

TRIBUNBATAM.id - Isak keluarga pecah seketika, ketika jenazah Immawan Randy, mahasiswa Universitas Halu Oleo dibawa ke rumah duka.

Randy, mahasiswa Universitas Halu Oleo Kendari, adalah korban tembakan dalam aksi demo di DPRD Sulawesi Tenggara, Kendari, Kamis (27/9/2019).

Jenazah Immawan Randy, mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari yang tewas tertembak tiba di rumah duka di Desa Lakarinta, Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, Jumat (27/9/2019) pagi.

Ratusan warga desa yang telah menunggu sejak pagi, kemudian membantu mengangkat peti jenazah Randy masuk ke dalam rumah.

“Kami dari keluarga sangat menyayangkan sikap, entah itu benar atau tidak, bahwa anak ini terkena peluru tajam, yang jelas kita dari keluarga sangat menyayangkan ini,” kata seorang anggota keluarga Randy, Rasmin, Jumat (27/9/2019).

 

Jenazah Randy rencananya akan dimakamkan di pemakaman warga desa setelah usai shalat Jumat.

Randy, merupakan mahasiswa Universitas Halu Oleo ( UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara, tewas karena luka tembak di dada saat demo di gedung DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis (26/9/2019).

Ia tewas ketika mengikuti unjuk rasa menolak revisi Undang-undang KUHP dan pengesahan Undang-Undang KPK di Kantor DPRD Gubernur Sulawesi Tenggara, Kamis (26/9/2019) siang.

Menurut dokter Yudi Ashari yang menangani korban di Rumah Sakit Ismoyo Kendari, Kamis malam, korban dibawa sudah dengan kondisi terluka di dada sebelah kanan selebar 5 sentimeter, kedalaman 10 sentimeter akibat benda tajam.

Luka tembak, belum bisa dipastikan peluru karet atau peluru tajam.

Menuntut Tanggung Jawab

Keluarga besar Randy meminta bentuk tanggung jawab petinggi Polri yang menyebabkan mahasiswa tewas karena diduga luka tembak.

“Kami dari pihak keluarga menginginkan bentuk tanggung jawab kepolisian dalam hal ini. Jadi bagaimana bentuk tanggung jawabnya, entah seperti apa, kita butuhkan tanggung jawab” kata keluarga korban Randy, Rasmin, Jumat (27/9/2019).

Keluarga korban sangat menyayangkan terjadinya peristiwa sampai menyebabkan Randy tewas karena luka tembak.

“Kita dari keluarga besar, mengutuk keras tindak ini, kalau itu benar terjadi (penembakan). Hanya kan informasi belum pasti juga, memang anak ini kebanggan kami,” ujarnya.

Randy merupakan anak pertama dan putra satu-satunya dari La Sali dan Wa Nasrifa.

Korban dikenal anak yang baik dan ramah kepada siapa saja. Randy juga aktif dalam kegiatan kampus dan juga tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhamadiyah dan belum lama terpilih sebagai Ketua Himpunan Pemuda Pelajar Lakarinta.

“Anak ini kepribadiannya sehari-hari, anak ini baik, dikampung baik dan ramah, dan memang di lingkungan ini tidak pernah terindikasi proses hukum,” ucap Rasmin.



Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Jenazah Randy Tiba di Rumah Duka, Keluarga Tuntut Tanggung Jawab Petinggi Polri

 

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved