Ada Bangkeng Tempat Penyimpanan Baju Pengantin Melayu di Museum Batam, Umurnya Sudah Ratusan Tahun

Museum Batam yang telah terdaftar di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kini menunjukkan beberapa koleksinya yang cukup menarik. Salah satunya Bang

Editor: Eko Setiawan
ist
Koleksi lain yang dimiliki Museum Batam untuk perlengkapan rumah masyarakat melayu zaman dahulu adalah belange obat periuk 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Museum Batam yang telah terdaftar di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kini menunjukkan beberapa koleksinya yang cukup menarik. Salah satunya Bangkeng.

Bangkeng merupakan tempat menyimpan baju pengantin melayu yang diperkirakan berusia lebih dari 100 tahun sudah terpajang di Museum Batam di Dataran Engku Putri.

Selain bangkeng atau rukop, juga terlihat peralatan rumah berbahan kuningan yang sangat khas dari kebudayaan melayu.

Seperti pahar, tempat hidangan berkaki. Kemudian semberit, tempat hidangan berkaki ukuran kecil.

Bangkeng, tempat menyimpan baju pengantin melayu yang diperkirakan berusia lebih dari 100 tahun sudah terpajang di Museum Batam
Bangkeng, tempat menyimpan baju pengantin melayu yang diperkirakan berusia lebih dari 100 tahun sudah terpajang di Museum Batam (ist)

Selanjutnya ada talam, tempat hidangan tak berkaki. Serta sanggan atau alas dan sangku tempat air cuci tangan.

“Ini juga ada tepak sirih yang berisikan kacip untuk membelah pinang, cembul tempat pinang, gambir, tembakau, dan kapur; alas tepak yang disebut puan, serta keto tempat membuang sisa makan sirih pinang," ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam, Ardiwinata di sela-sela pengisian koleksi Museum Batam, Minggu (28/9/2019).

Pada koleksi di sudut “Masa Riau Lingga” tersebut juga terlihat kaki dian atau tempat meletakkan lilin.

Selain itu juga terdapat embat-embat, tempat air wangi. Dan kupi, tempat menyimpan peralatan menjahit.

Koleksi lain yang dimiliki Museum Batam untuk perlengkapan rumah masyarakat melayu zaman dahulu adalah belange obat periuk. Yaitu tempat untuk merebus ramuan obat-obatan.

Gubernur Provinsi Kepri Drs H Muhammad Sani (kanan) beserta Wakil Gubernur Kepri, DR H M Soerya Respationo SH MH usai melaksanakan rapat persiapan pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional XXV di Astaqa Engku Puteri, Batam Center, Jumat (16/5/2014).
Gubernur Provinsi Kepri Drs H Muhammad Sani (kanan) beserta Wakil Gubernur Kepri, DR H M Soerya Respationo SH MH usai melaksanakan rapat persiapan pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional XXV di Astaqa Engku Puteri, Batam Center, Jumat (16/5/2014). (Tribun Batam/Argianto DA Nugroho)

Juga terlihat tempat air basuh tangan, lekar atau alas periuk, hingga tudung saji.

“Di sisi lain museum ini juga akan ada galeri foto sejarah Batam, dari zaman Belanda sampai sekarang,” tutur mantan Kepala Bagian Humas Setdako Batam ini.

Museum yang berada di Dataran Engku Puteri ini mengambil bangunan eks Astaka MTQ Nasional 2014 ini terdaftar dalam basis data museum se-Indonesia milik Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman dengan nomor 21.71.U.05.200.

“Senin pekan depan (30/9), tim dari Kementerian rencananya akan visitasi museum kita,” tuturnya (*/rus)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved