Polisi Bentrok dengan Mahasiswa dan Pelajar, Sejumlah Pendemo Luka Tembakan Gas Air Mata
Massa yang terdiri dari mahasiswa dan pelajar kembali terlibat bentrok dengan polisi dalam aksi demo di Jakarta, Senin (30/9/2019) sore
TRIBUNBATAM.ID, JAKARTA - Massa yang terdiri dari mahasiswa dan pelajar kembali terlibat bentrok dengan polisi dalam aksi demo di Jakarta, Senin (30/9/2019) sore.
Setidaknya ada tiga titik bentrok antara polisi dengan pendemo, yakni di Jalan Gatot Subroto tepatnya depan Gerbang Tol Kuningan 1 dan kawasan Slipi, dua jalur menuju Gedung DPR/MPR yang diblokir polisi sejak pagi.
Lokasi bentrokan lainnya adalah kawasan Palmerah.
Polisi menembakkan gas air mata sementara pendemo membalas dengan menembakkan kembang api dan lemparan batu ke arah petugas.
• RUU Ekstradisi Hong Kong Kandas, Pria Ini Bebas Meski Diburu karena Bunuh Pacar Hamil di Taiwan
• Partai Gerindra Usung Iman Sutiawan Maju ke Pilwako 2020 Kota Batam
• KPK Perpanjang Masa Penahanan Kock Meng, Pengusaha Penyuap Gubernur Kepri Nurdin Basirun
Dilaporkan Kompas.com, massa mulai melempari batu pada pukul 18.08 WIB di pinto tol Kuningan.
Petugas langsung menembakkan gas air mata sebanyak empat kali untuk memukul mundur massa.
Masyarakat yang berada di sekitar Gedung Polda Metro Jaya langsung berlarian dan berlindung dari tembakan gas air mata.

Petugas juga tetap membentuk barikade dilengkapi tameng dan tongkat untuk memukul mundur massa.
Adapun ruas tol dalam kota Cawang-Grogol dari arah Slipi telah ditutup akibat bentrokan yang terjadi Senin sore.
Seperti diketahui, mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa di sekitar Gedung DPR RI.
Aliansi mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi negeri dan swasta tersebut kembali menolak Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) dan Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (UU KPK).
Massa yang masuk ke dalam jalan tol dibubarkan polisi dengan gas air mata sekitar pukul 18.37 WIB dan mendapat perlawanan dengan serangan kembang api "tembak".
Puluhan personel Brimob mulai dikeluarkan dari Gedung Polda Metro Jaya untuk memukul mundur massa.
Hingga pukul 18.30 WIB, polisi telah mengamankan tujuh pemuda yang diduga terlibat dalam kerusuhan tersebut.
Para pemuda langsung dibawa ke Gedung Polda Metro Jaya.
Sebelumnya, bentrokan antara massa demonstran dan petugas kepolisian pecah di flyover Slipi, Jakarta Barat terjadi sekitar pukul 16.40.
Massa yang terdiri dari pelajar SMA dan SMP serta mahasiswa ini melempari polisi dengan batu.

Polisi langsung menembakkan gas air mata ke arah demonstran.
Massa awalnya berusaha masuk ke area depan gedung DPR, Jalan Gatot Subroto dari arah Slipi. Namun, polisi yang sudah memasang barikade tak membiarkan massa merangsek masuk.
Massa yang ada di flyover Slipi ini terdiri dari pelajar berseragam putih abu-abu dengan emblem berwarna coklat (pelajar SMA), pelajar berseragam putih biru tua dengan emblem kuning (pelajar SMP).
Sedangkan mahasiswa yang mengenakan jaket almamater warna biru dari BSI, serta jaket almamater warna hijau dari Universitas Ibnu Chaldun.
Lantaran tak bisa masuk ke area DPR, demonstran pun mulai masuk ke area tol dalam kota.
Massa mulai melempari polisi dengan batu. Polisi langsung menembakkan gas air mata yang membuat mereka langsung berhamburan di jalan tol dan wilayah sekitar Pejompongan.
Imbas bentrokan, tampak sejumlah pelajar mengalami luka-luka.
Awalnya, salah satu titik demo yang dipenuhi demonstran adalah flyover Slipi.
Setelah kericuhan terjadi, massa menyebar ke sejumlah titik.
Massa semula berusaha masuk ke area depan gedung DPR yang pada Senin pagi menggelar rapat paripurna masa sidang terakhir untuk anggota DPR periode 2014-2019.
Area depan gedung DPR sudah steril sejak pagi. Barikade kawat berduri sudah terpasang sejauh 1 kilometer dari arah gedung Parlemen.