Breaking News

Demo di Bandung Kembali Ricuh, Masih Menuntut RKUHP, Beberapa Jalan Ditutup, Masa Terus Melawan

Setelah berdemo pada September lalu (23/9/2019), Ratusan mahasiswa terluka dalam unjuk rasa yang kembali berakhir ricuh di depan Gedung DPRD Jabar.

TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Sejumlah Mahasiswa Banten-Bandung melakukan unjuk rasa mendukung komitmen Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam menuntaskan kasus korupsi mega proyek KTP elektronik, di depan Gedung Merdeka, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Senin (27/3/2017). Dalam aksinya, mereka menyerukan tuntutan hukum gantung para pelaku korupsi e-KTP, bubarkan partai politik yang terlibat kasus korupsi e-KTP, menolak hak angket DPR, dan menuntut Presiden Joko Widodo mundur dari jabatannya apabila kasus korupsi KTP elektronik tidak terselesaikan. 

TRIBUNBATAM.id-- Setelah berdemo pada September lalu (23/9/2019), Ratusan mahasiswa terluka dalam unjuk rasa yang kembali berakhir ricuh di depan Gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (30/9/2019).

Semalam, lebih dari 200 mahasiswa yang luka dibawa ke posko kesehatan di kampus Universitas Islam Bandung (Unisba), 15 di antara mereka terpaksa dibawa ke Rumah Sakit Sariningsih.

Sebagian besar mahasiswa mengalami sesak napas akibat menghirup gas air mata tetapi ada juga yang mengalami luka memar dan robek.

 

Beberapa korban unjuk rasa yang berakhir ricuh itu dalam keadaan pingsan saat dibawa ke Kampus Unisba. Hingga pukul 20.00, korban kerusuhan masih berdatangan.  

Topik ILC Perppu KPK Bola Panas Jokowi, Karni Ilyas Dimiinta Hadirkan Rocky Gerung dan Refly Harun

Ribuan pengunjuk rasa baru berdatangan di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Bandung, pada sore hari. Di sana mereka berorasi menyuarakan sejumlah tuntutan.

Mulai dari penolakan sejumlah rancangan undang-undang yang bermasalah, soal kebakaran hutan, hingga tuntutan pembatalan pengangkatan ketua Komisi Pemberantasan Korupsi.

Kerusuhan terjadi selepas Magrib, saat massa mulai bergeser ke depan Gedung DPRD Jabar, yang hanya terpaut 200 meteran dari Gedung Sate.

 

Selamat Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober, Kaitan G30S/PKI, Bedanya Dengan Hari Lahir Pancasila

Massa merangsek dan menjebol gerbang Gedung DPRD Jabar. Batu-batu sebesar kepalan berseliweran dari kerumunan pendemo ke arah polisi.

Polisi yang terdesak akhirnya balik menyerang dan menghujani kerumunan pendemo dengan tembakan gas air mata. Sebagian mengejar para pendemo yang berlarian ke segala arah.

Suasana di sekitar Gedung DPRD Jabar pun seketika mencekam.

Ribuan mahasiswa dan pelajar menggelar unjuk rasa di depan Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (30/9/2019). Dalam aksi unjuk rasa yang berujung ricuh dengan polisi itu, mereka menuntut pemerintah dan DPR untuk membatalkan Revisi Undang-Undang KPK dan Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP).
Ribuan mahasiswa dan pelajar menggelar unjuk rasa di depan Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (30/9/2019). Dalam aksi unjuk rasa yang berujung ricuh dengan polisi itu, mereka menuntut pemerintah dan DPR untuk membatalkan Revisi Undang-Undang KPK dan Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP). (Tribun Jabar/Gani Kurniawan)

Puluhan pendemo yang berlarian ke arah Jalan Sentot Alibasyah ditangkap dan langsung digiring masuk ke Gedung Sate. Saat digiring ke Gedung Sate, para pendemo sudah bertelanjang dada. Polisi memaksa mereka membuka baju.

Meski tertangkap, puluhan pendemo masih tersenyum lepas. Hingga berita ini diturunkan, identitas mereka belum diketahui. Polisi masih melakukan pemeriksaan.

Tak hanya berlarian menyelamatkan diri ke Jalan Sentot Alibasyah, para pendemo juga berhamburan ke arah Monumen Perjuangan dan ke arah Jalan Surapati.

Akibatnya, terjadi kemacetan panjang di Jembatan Layang Pasupati. Selama beberapa jam, kendaraan tak bisa bergerak.

 

Pada saat yang sama, polisi masih terus menembakkan gas air mata dan menyemprotkan air dari kendaraan water canon. Massa yang melakukan perlawanan sempat menyalakan api di depan Restoran Sindang Reret.

Kemarin, sejumlah rumah makan memilih tutup lebih awal, begitu mengetahui massa mulai berdatangan ke depan Gedung Sate.

Tidak hanya yang berada di sepanjang Jalan Surapati, tapi juga di sepanjang Jalan Trunojoyo, yang juga menjadi akses keluar, yang kerap dipakai para pendemo menyelamatkan diri saat unjuk rasa di depan Gedung DPRD Jabar rusuh.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved