KILAS BALIK
Dari Sepak Bola Kampung Jadi Tokoh yang Mengubah Indonesia, Inilah Sosok Jenderal Oerip Sumohardjo
Dikenang sebagai sosok yang meletakkan dasar bagi sejarah militer republik Tanggal 5 Oktober 1945, yang kini diperingati sebagai hari ulang tahun T
Pada usia muda Sidik mulai menunjukkan kualitas pemimpin, ia memimpin kelompok anak-anak di lingkungannya ketika memancing dan bermain sepak bola.
Ketiga saudara ini bersekolah di sekolah untuk suku Jawa yang dikepalai oleh ayah mereka, oleh sebab itu mereka menerima perlakuan khusus.
Hal ini menyebabkan mereka menjadi nakal dan berpuas diri.
Pada tahun kedua sekolahnya, Sidik jatuh dari pohon kemiri dan kehilangan kesadaran.
Setelah sadar, ibunya mengirim surat kepada Widjojokoesoemo, mengungkapkan bahwa nama Sidik adalah penyebab perilaku buruknya.
Sebagai balasan, Widjojokoesoemo menyarankan bahwa Sidik harus diganti dengan Oerip, yang berarti "hidup".
Saat ia sembuh, keluarganya memutuskan untuk menamainya kembali dengan nama Oerip, meskipun kelakuannya tetap saja buruk.
Ia kemudian dikirim ke Sekolah Putri Belanda (Europese Lagere Meisjesschool); sekolah untuk putra sudah penuh dan orangtuanya berharap bahwa sekolah putri akan meningkatkan kemampuan Oerip dalam berbahasa Belanda, juga mengubah temperamennya.
Setelah belajar satu tahun di sekolah putri, Oerip menjadi lebih kalem, ia lalu dikirim ke sekolah Belanda untuk putra.
Meskipun demikian, nilai akedemiknya tetap buruk.
Pada tahun terakhirnya di sekolah dasar, ia sering mengunjungi teman ayahnya, seorang mantan tentara yang pernah bertugas di Aceh selama dua puluh tahun, untuk mendengarkan cerita dari pria tua itu.
Hal ini kemudian menginspirasi Oerip untuk bergabung dengan Koninklijk Nederlands-Indische Leger (KNIL).
Setelah lulus ujian calon pegawai negeri dan persiapan selama beberapa bulan, Oerip pindah ke Magelang pada tahun 1908 untuk melanjutkan pendidikan ke Sekolah Pendidikan Pegawai Pribumi (Opleidingsschool Voor Inlandse Ambtenaren, atau OSVIA.
Orangtuanya ingin Oerip menjadi bupati seperti kakeknya.
Setahun kemudian, adik-adiknya menyusulnya ke OSVIA. Setelah ibunya meninggal dunia pada tahun 1909, Oerip tenggelam dalam depresi selama berbulan-bulan dan berubah menjadi penyendiri.