Beredar Video Pesan Berantai, Kader Prabowo Subianto Ketua DPRD Tampar Keras Anak Buah Ridwan Kamil
Video penamparan Ketua DPRD terhadap salah seorang pegawai beredar luas di pesan berantai.
Beredar Video Pesan Berantai, Kader Prabowo Subianto Ketua DPRD Tampar Keras Anak Buah Ridwan Kamil
TRIBUNBATAM.id - Beredar video seorang ketua DPRD tampar keras pegawai Pemrov jabar.
Ketua DPRD yang melakukan penamparan terhadap pegawai itu adalah ketua DPRD Jabar Taufik Hidayat.
Diketahui, Taufik Hidayat, sang ketua DPRD tersebut merupakan kader Partai Gerindra, anak buah Prabowo Subianto.
Video penamparan Ketua DPRD terhadap salah seorang pegawai beredar luas di pesan berantai.
Dilihat dari sudut pengambilan gambar, video berdurasi 38 detik itu kemungkinan berasal dari kamera pengawas kantor DPRD Jabar.
Dalam video tanpa suara itu terlihat empat orang pria tengah berbincang di luar pagar kantor DPRD Jawa Barat, Jalan Diponegoro. Tiba-tiba salah seorang pria menampar pria lainnya sebanyak dua kali.
Dalam pertemuan itu, hadir Kasubag Perlengkapan dan Pemeliharaan Sekretariat DPRD Jabar Bambang Nugraha yang merupakan pria yang ditampar Taufik dalam video itu.
• Jarang Muncul di Publik, Prabowo Subianto Kemana? Begini Tanggapan Gerindra
• Tidak Terima Digantikan Mulan Jameela, Kader Gerindra Rozi yang Dipecat Laporkan Hakim PN Jaksel

"Ini inisiatif Pak Buky. Saya hanya akan sampaikan dan klarifikasi yang sudah terjadi. Kami kemarin malam atau semalam sudah melakukan pertemuan antara bapak ketua DPRD dengan saudara Bambang ini," kata Yedi.
Bambang yang juga anak buah Gubernur Jabar Ridwan Kamil ini membenarkan insiden itu. Ia menceritakan kejadian itu berlangsung pada 30 September 2019 malam.
Penyebabnya, Taufik tak puas dengan hasil pengerjaan perbaikan pagar Kantor DPRD Jabar yang roboh akibat aksi demonstrasi.
"Pertama kita ada demo tanggal 23 dan pagar runtuh, kami benerin sudah berdiri. Tanggal 30 ada demo lagi yang mengakibatkan pagar roboh lagi dan kami betulkan kembali," kata Bambang, dengan terbata-bata.
Pada proses perbaikan terakhir, kata Bambang, politisi Partai Gerindra itu datang untuk melihat proses pengerjaan. Menurut dia, Taufik marah karena proses pengerjaan berjalan lambat.
"Darurat sebenarnya, kekurangan personel. Itu harus selesai sebelum ada demo. Makanya Pak Ketua menekankan harus tambah personel mungkin itu sebab kemarahan Pak Ketua," tutur dia.
Bambang pun enggan mengakui jika ia ditampar. "Itu mah menampar atau apa tergantung penafsiran masing-masing. Maksud beliau enggak nampar ya," ungkap dia.