DEMO HONG KONG

VIDEO Detik-detik Aktris Celine Ma Berdarah-darah Dipukuli Demonstran Hong Kong yang Makin Brutal

Sebuah video di YouTube menunjukkan bahwa Celine Ma diseret oleh kerumunan yang marah. Seorang pria terlihat memukulkan raket tenis kepadanya.

screengrab/mothership.sg
Aktris Celine Ma berdarah-darah dikeroyok pendemo Hong Kong, Minggu Malam 

TRIBUNBATAM.ID, HONG KONG - Aksi demo di Hong Kong semakin brutal dalam tiga hari terakhir. Pada Hari Minggu (6/10/2019), mereka melakukan perusakan di seluruh kota.

Kantor-kantor bank, toko-toko dan seluruh gedung yang berkaitan dengan China daratan mereka hancurkan dan dibakar, hampir di seluruh distrik di Hong Kong.

Aksi demo ini tak hanya melawan polisi dengan melemparkan bom molotov, tetapi juga menimbulkan korban sipil.

Salah satu korbannya adalah Celine Ma (51), aktris TVB (televisi terbesar di Hong Kong), terperangkap dalam protes Hong Kong ketika para demonstran menghancurkan sejumlah gedung pinggir jalan Mong Kok.

Celine Ma terkenal karena perannya sebagai "May May" di serial televisi Hong Kong, "A Kindred Spirit", mengalami luka-luka akibat dipukuli sejumlah pendemo.

Hong Kong Jadi Medan Pertempuran, Demonstran Rusak dan Bakar Bank, Toko dan Sejumlah Gedung

Inilah 4 Pesawat Pembom Canggih dan Paling Berbahaya Milik Rusia yang Bikin AS Waspada

WNA Australia Bersimbah Darah di Batam, Polisi Turun Tangan, Lihat CCTV Hingga Temukan Tisu Berdarah

Celine Ma telah menjadi pendukung vokal polisi dan juga secara terbuka menyatakan sikap pro-China di media sosial.

Pada Minggu malam itu, Celine Ma berada di jalanan Mong Kok dan merekam adegan pendemo merusak kantor cabang bank China.

Celine Ma berdarah-darah dipukuli pendemo Hong Kong, Minggu malam (6/10/2019).

Para demonstran anarkis kemudian mendatanginya dan memukulinya dengan tongkat hingga berdarah-darah.

Seorang jurnalis asing kemudian memegang tangan Ma dan kemudian membawanya masuk ke stasiun MRT yang tertutup, lalu membawanya ke kantor polisi Mong Kok.

Kepada media, Ma mengatakan bahwa para pemrotes tidak hanya memukuliunya, tetapi juga menyemprotnya dengan cat dan merusak teleponnya.

Sebuah video di YouTube menunjukkan bahwa dia diseret oleh kerumunan yang marah. Seorang pria terlihat memukulkan raket tenis kepadanya.

Dia mencoba menenangkan para pengeroyoknya dengan mengatakan: "Kita semua orang Hong Kong, jangan memukuli seorang wanita."

Meskipun dikeroyok, Celine mengatakan bahwa ia bertekad untuk melawan orang-orang yang mengejek dan menghinanya --bahkan dalam suara itu ada yang ingin membawanya.

Ma, dengan darah di leher dan kausnya berteriak pada mereka, "Lepaskan aku!".

Dia bahkan mengacungkan jari pada orang-orang itu dan menantang mereka "untuk datang kepadanya" untuk berdebat.

Polisi anti huru-hara menyisir lorong-lorong untuk mencari pengunjuk rasa di Mong Kok, Hong Kong, pada 6 Oktober 2019 dan menangkap belasan orang yang turun ke jalan untuk menentang UU anti-topeng yang diberlakukan pemerintah Hong Kong, Jumat.

Ribuan orang yang menentang UU darurat itu membuat Hong Kong menjadi medan pertempuran hebat.

Mereka menyerang polisi dan wartawan dengan bom molotov sementara polisi juga menembakkan gas air mata kepada demonstran.

Seorang jurnalis yang meliput protes tersebut kembali menjadi korban setelah sebuah bom molotov membakar tubuhnya.

Ini adalah jurnalis ketiga yang menjadi korban selama empat bulan demonstrasi Hong Kong.

Pada Juni lalu, seorang wartawan China, The Globe, menjadi korban pengeroyokan di Bandara International Hong Kong.

Pekan lalu, wartawan asal Indonesia, Veby Mega Indah, mata Kanannya tertembak peluru karet polisi dan dilaporkan mengalami cacat permanen.

Celine Ma di kantor polisi, sambil menangis mengatakan, bahwa ia sedih melihat Hong Kong saat ini.

Ma memang berada di waktu yang tidak tepat, berbeda dengan apa yang dialami aktor Aaron Kwok, 8 September lalu, ketika mobil mewahnya terjebak di antara pendemo di Causeway Bay.

Orang-orang yang mengenalnya berkerumun di sekeliling mobilnya dengan penuh semangat hanya untuk mengambil foto bersamanya.

Ditanya oleh media tentang pandangannya tentang protes dan apakah dia khawatir mobilnya akan rusak, Kwok hanya mengatakan "Saya membeli popok untuk putri saya," kemudian pergi.

Apa yang dialami Celine Ma saat ini meningkatkan ketakutan di kalangan para artis Hong Kong.

Apalagi, TVB saat ini berada dalam posisi sulit karena stasiun televisi itu juga memiliki pasar yang besar di China daratan.

Menurut portal on.cc, penyanyi Maria Cordero mengatakan, para artis telah diberitahu untuk tidak keluar dari rumah mereka.

"Aku akan memanggil Celine untuk bertanya bagaimana keadaannya. Aku khawatir. Bagaimanapun, Hong Kong adalah rumahku. Aku harap ini akan segera kembali seperti semula," katanya.

Menentang UU anti-topeng

Eskalasi kerusuhan di Hong Kong semakin membesar setelah pemerintah Hong Kong mengeluarkan larangan demonstrasi menggunakan masker atau UU anti-topeng.

Puluhan ribu pemrotes Hong Kong menentang UU anti-topeng yang baru tersebut dan selama tiga hari berturut-turut da kelompok radikal melakukan perusakan di seluruh kota hingga Senin (7/10/2019).

Berbagai aset milik China di Hong Kong menjadi sasaran amuk massa, begitu juga polisi menjadi sasaran bom molotov dan melibatkan bentrokan berdarah.

Massa bertopeng itu menghancurkan bank, toko, dan toko buku yang terkait dengan China daratan. Gedung-gedung pemerintah juga dihancurkan, termasuk pintu keluar beberapa stasiun MTR (MRT), kembali menjadi sasaran demonstran.

Setelah operator MTR menghentikan pelayanan selama setengah hari, otoritas transportasi kembali membuka setengah stasiunnya pada Minggu siang, namun kembali menutup seluruh jaringan pada pukul 21.00 waktu setempat.

Sebagian besar stasiun MRT tetap tutup pada Senin pagi, termasuk Admiralty, Prince Edward, dan Mong Kok, lapor South China Morning Post.

Seluruh sistem kembali ditutup pada pukul 18.00 sore demi "memberikan lebih banyak waktu untuk perbaikan", kata MTR Corporation.

Di Wan Chai, pada hari Minggu, setelah bentrokan dan jual-beli serangan bom molotov dan gas air mata, polisi melakukan penyisiran dan menahan sejumlah pengunjuk rasa.

Banyak yang kemudian dibuka kedoknya sehingga menunjukkan wawjah-wajah demonstran yang umumnya berusia muda ke kalangan wartawan. Tangan mereka diikat dan kemudian ditahan oleh polisi.

Untuk pertama kalinya, barak Tentara Pembebasan Rakyat (PLC), militer China di Kowloon East, Hong Kong, mengeluarkan peringatan dalam bahasa Kanton setelah demonstran menyorotkan sinar laser ketika mereka ke gedung-gedung barak militer tersebut.

Sebuah bendera kuning naik di bagian atas gedung untuk memperingatkan para demonstran dan beberapa pria berseragam terlihat merekam para pengunjuk rasa sembari menembakkan lampu sorot ke arah demonstran.

Barak militer China (PLC) mengibarkan bendera kuning untuk memperingati demonstran Hong Kong agar menjauh (SCMP).

Namun, tidak terjadi apa-apa karena para demonstran kemudian belalu dari kawasan tersebut.

Di Sham Shui Po, seorang sopir taksi berusia 60-an menabrak kerumunan demonstran dan melukai seorang wanita.

Kelompok-kelompok bertopeng yang marah kemudian menarik pengemudi keluar dari mobil dan memukulinya, sebelum kemudian diselamatkan oleh petugas pemadam kebakaran.

Sopir taksi itu dilaporkan pingsan, wajah dan kepalanya berlumuran darah sementara taksinya dihancurkan.

Otoritas Rumah Sakit mengatakan bahwa, pada pukul 11 ​​malam, 11 orang dirawat di rumah sakit, tiga dalam kondisi serius dan lima stabil. Kondisi dua pasien lainnya tidak diketahui dan satu orang lagi sudah dipulangkan.

Kekerasan yang meningkat pada hari Minggu di empat distrik  berlanjut hingga larut malam di Mong Kok.

Sebuah sumber pemerintahan mengatakan kepada SCMP bahwa UU anti-topeng yang baru diluncurkan tidak ditargetkan untuk mengekang aksi demo, namun untuk mengurangi tindakan anarkisme.

"Kami tahu betul para pemrotes tidak peduli dengan ancaman hukuman penjara satu tahun di bawah undang-undang anti-topeng karena mereka bisa dipenjara hingga 10 tahun jika mereka dinyatakan bersalah melakukan kerusuhan," kata sumber itu.

Namun aturan itu merupakan strategi mengupas lapisan bawang, "Mereka yang berada di lapisan luar mungkin takut masuk penjara atau hukuman pidana. Mereka mungkin berpikir dua kali jika mereka masih melakukan aksi kekerasan."

Tangkap Belasan Orang

Taksi jadi korban demonstran Hong Kong

Polisi Hong Kong melakukan penangkapan pertama di bawah undang-undang anti-topeng yang secara resmi mulai berlaku Jumat tengah malam dengan ancaman hukuman denda maksimum sebesar HK $ 25.000 atau sekitar Rp 45,15 juta dan satu tahun penjara.

Polisi menangkap 13 orang antara Jumat dan Sabtu karena aturan itu. Sebagian besar juga dituduh berpartisipasi dalam aksi demo yang dinyatakan ilegal.

Pengguna media sosial melaporkan bahwa, pada hari Minggu, polisi menangkap dan membuka kedok seorang gadis berusia 12 tahun, tetapi polisi tidak mengkonfirmasi tindakan tersebut.

Pada hari Minggu, meskipun hujan deras, puluhan ribu demonstran bertopeng berkumpul untuk dua pawai serentak di Kowloon dan Pulau Hong Kong.

Kerumunan itu lebih kecil dari protes Sabtu, pengunjuk rasa menyalahkan jaringan MTR yang lumpuh.

Aksi Borong di Mal

Gaduhnya suasana di Hong Kong membuat warga kesulitan mendapatkan bahan pokok karena rak-rak di supermarket dengan cepat kosong karena diborong pembeli.

Warga juga terlihat mengantre di mesin ATM pada hari Minggu, menyiapkan uang tunai untuk kebutuhan mendesak.

Pada Selasa besok menandai empat bulan aksi demo yang dipicu oleh penolakan RUU ekstradisi yang kini sudah ditarik oleh pemerintah eksekutif Hong Kong.

Namun, isu demo kemudian berubah menjadi propaganda politik untuk mendiskreditkan China dan ada upaya besar untuk membebaskan Hong Kong dari China.

Sumber yang dekat dengan pemerintah mengatakan, undang-undang anti-topeng telah memicu kekhawatiran warga sehingga menarik uang tunai dari rekening bank mereka atau mengubah deposito dolar Hong Kong mereka menjadi mata uang asing.

Kantor cabang Bank of China jadi sasaran amuk demonstran Hong Kong (SCMP)

"Skenario seperti itu sudah dipertimbangkan ketika pemerintah meluncurkan Undang-undang Peraturan Darurat tersebut," tambah sumber itu.

Pada Minggu malam, pemerintah mengecam keras "perusuh" karena memblokir jalan, merusak fasilitas umum, stasiun MTR, bank dan toko, melemparkan bom bensin ke polisi dan menyerang warga lainnya.

“Para perusuh telah menyerang warga lain beberapa kali selama beberapa hari terakhir. Beberapa orang diduga menggunakan senjata mematikan hari ini yang mengakibatkan cedera parah. Seorang jurnalis juga menderita luka bakar setelah terkena bom molotov,” kata seorang juru bicara pemerintah.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved