Selain Surya Paloh, Ini 4 Tokoh yang Pernah Berseteru dengan Megawati, Sempat Sangat Dekat

Ketua PDIP Megawati dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh disebut tengah perang dingin, mengapa?

Tribunnews.com
TANGGAPAN Surya Paloh, Video Viral Megawati Cuekin Surya Paloh dan Tolak Salami AHY di DPR 

Hendrawan menilai, peristiwa tersebut adalah hal yang lumrah, apalagi ketika itu banyak elit politik yang kebetulan hadir dan menyambut kedatangan Mega.

"Biasa ya, apalagi yang disalami banyak. Jadi tidak disengaja, ketika dalam komunitas yang banyak orangnya, ada yang bisa salaman dan ada yang tidak itu biasa. Ini kan dibuat seolah-olah ada rivalitas antara PDI-P dan Nasdem," ucap dia.

Selain Surya Paloh, berikut daftar tokoh yang pernah berseteru dengan Megawati Soekarnoputri:

1. Gus Dur

Gus Dur
Gus Dur (santrigusdur.com)

Hubungan Abdurrahman Wahid alias Gus Dur dengan Megawati Soekarnoputri memberi punya kisah tersendiri, baik dari sisi kehidupan maupun kancah perpolitikan.

Dikutip dari buku Hak Gus Dur untuk Nyleneh karya E. Kosasih, Gus Dur menganggap Megawati sebagai adik.

"Seperti adik saya," kata Gus Dur, seperti ditulis dalam buku tersebut. Meski keduanya dekat dan akrab, tak jarang pula mereka bertengkar.

Salah satunya, pada momentum jelang Pemilu 1997. Saat itu, Gus Dur pergi ke banyak tempat bersama Siti Hardianti Rukmana alias Mbak Tutut.

Gus Dur membawa Tutut masuk ke kantong-kantong massa Nahdlatul Ulama seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, hingga Lampung, dan memberi angin bagi Tutut untuk menarik warga Nahdliyin agar memilih Golkar.

Megawati saat itu menyerukan kepada para pendukungnya untuk golput, tak memilih pada Pemilu 1997.

Gus Dur pun kebakaran jenggot dan mengecam pernyataan Megawati. Hubungan Gus Dur-Megawati menegang.

Sikap Gus Dur yang mengecam pernyataan Megawati kemudian mengundang antipati kalangan prodemokrasi. Gus Dur dicoret dari jajaran tokoh prodemokrasi.

Tak hanya itu, kedekatan dengan Tutut berimbas pada sikap tegas Gus Dur membiarkan Megawati berjuang sendirian.

Saat peristiwa 27 Juli 1996 atau yang kerap disebut "Kudatuli", Gus Dur menganjurkan Megawati untuk tidak melawan dan rujuk dengan pemerintah.

Meski sempat merenggang, tak lama berselang hubungan Gus Dur dan Megawati kembali cair.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved