Mendulang Harta Karun Sriwijaya , Pilih Sejarah Atau Nasib Nelayan : Untuk Penuhi Kebutuhan Keluarga

Harta Karun Sriwijaya, pemerintah dihadapkan pada dua pilihan, jejak sejarah atau kesejahteraan rakyat?

kompas.com
Warga melimbang tanah lumpur di kanal PT Samora Jaya Usaha, Desa Pelimbangan, Kecamatan Cengal, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, untuk mencari harta karun yang diduga peninggalan masa kerajaan Sriwijaya. 

Selain kemudi kapal, banyak tiang rumah ditemukan di pinggir sungai lokasi perburuan.

Setelah dilakukan penelitian lebih mendalam, tiang itu telah ada pada abad ke 2 yakni pada zaman pra-Sriwijaya.

"Lalu pada penelitian Agusutus 2019 di Desa Sungai Jeruju, Kecamatan Cengal yang tidak jauh dari lokasi perburuan harta karun, ditemukan papan, perahu, kemudi, gerabah, dan keramik yang merupakan kebudayaan Dinasti Tang pada abad ke-8," kata Budi. 

"Dinasti Tang salah satu kebudayaan luar yang ikut berinteraksi dengan Sriwijaya pada masa tersebut. Perahu yang ditemukan pun bergaya Asia Tenggara yang budaya pembuatannya banyak terjadi pada abad 1-13."

"Harta karun itu memang kemungkinan berasal dari masa Sriwijaya dengan penemuan lain di sekitarnya yang sudah kita teliti. Tapi harus dipastikan lagi.”

 

Ramalan Zodiak Asmara Minggu 13 Oktober 2019, Cancer Ekspresikan Dirimu, Leo Hindari Argumen

Ayu Ting Ting Latihan Tinju Bareng Pelatih Reino Barack, Lihat Penampilannya Tanpa Pensil Alis

Alur sejarah yang hilang

Emas hasil penemuan warga yang dijual ke pengepul di Kecamatan Cengal, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan.KOMPAS.COM/AJI YK PUTRA Emas hasil penemuan warga yang dijual ke pengepul di Kecamatan Cengal, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan.

Maraknya perburuan harta karun bisa menyulitkan Arkeolog untuk mencari alur sejarah Kerajaan Sriwijaya dilokasi tersebut.

Karena seluruh barang yang ditemukan warga banyak dijual tanpa lebih dulu melapor kepada dinas kebudayaan setempat.

Pada tahun depan, Budi bersama tim akan melakukan ekskavasi di desa Pelimbangan. Penelitian itu dilanjutkan untuk mencari alur sejarah kerajaan Sriwijaya.

“Warga mencari hanya emas, manik-manik, yang bisa dijual saja. Tapi jika menemukan keramik, gerabah, apalagi yang sudah pecah tidak utuh pasti dibuang," jelasnya.

"Padahal itu yang penting buat kita, bisa dicari tahu umurnya. Kalau temuan emas, logam itu tidak bisa diketahui umurnya. Kita juga sosialisasi kalau masyarakat menemukan keramik, guci, gerabah supaya dikumpulkan.

Siapa Irma Zulkifli Nasution? Istri Kolonel HS yang Nyinyir Penusukan Wiranto, Primadona Saat SMA

Sepak Terjang Kolonel Hendi Suhendi yang Karirnya Hancur Akibat Istri, Pernah Tugas di Rusia


Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mendulang Harta Karun Sriwijaya di Desa Pelimbangan, Antara Nasib Nelayan dan Sejarah (2)", https://regional.kompas.com/read/2019/10/12/08000061/mendulang-harta-karun-sriwijaya-di-desa-pelimbangan-antara-nasib-nelayan-dan?page=all

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved