Dari Polwan Berpangkat Bripda, NOS Diduga Calon 'Suicide Bomber', Berguru Radikalisme Lewat Medsos
NOS diduga terpengaruh paham radikal teramat dalam. Mempelajari paham radikal secara otodidak melalui media sosial
Dari Polwan Berpangkat Bripda, NOS Diduga Calon 'Suicide Bomber', Berguru Radikalisme Lewat Medsos
TRIBUNBATAM.id - Nama Bripda Nesti alias NOS, mantan anggota Polisi wanita (POLwan) jadi perbincangan hangat di media sosial.
NOS, dinilai memiliki pandangan yang mengerikan, karena diduga sudah terpapar sangat dalam paham radikalisme.
Catatan Polri, NOS telah dua kali berurusan dengan Densus 88 Antiteror.
Pertama, Bripda NOS diamankan oleh Polda Jatim di Bandara Juanda, Jawa Timur pada Mei 2019 lalu.
Yang terakhir, NOS diamankan penyidik Densus 88 di Yogyakarta, akhir September 2019.
Dikutip dari ANTARA, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan Bripda NOS telah dipecat dari institusi Polri.
Pemecatan NOS karena terdeteksi terpengaruh kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah ( JAD).
"Dia sudah dipecat," kata Brigjen Dedi di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (11/10/2019).
Dedi mengatakan Polri tidak pandang bulu dalam menangani kasus terorisme.
"Kami tegas, siapa pun, baik masyarakat atau polisi yang masuk jaringan teroris, kalau terbukti akan dihukum," katanya.
Dari hasil pemeriksaan Densus 88 Antiteror, NOS diduga terpengaruh paham radikal cukup dalam, meski awalnya NOS mempelajari paham radikal secara otodidak melalui media sosial.
Polisi menyebut NOS terkait dengan kelompok JAD Bekasi dengan pimpinan selnya, Fazri Pahlawan, yang ditangkap Densus di Tambun Selatan, Bekasi, Jawa Barat pada 23 September 2019.
Bahkan kelompok JAD disebut-sebut tengah mempersiapkan NOS untuk menjadi 'pengantin'.
"Dia (NOS) dipersiapkan sebagai suicide bomber," katanya.