BATAM TERKINI

Mal Diminta Tetap Beri Ruang untuk UKM

Ketua Kadin Batam, Jadi Rajagukguk, mengakui bahwa akan ada seleksi alam yang berlaku bagi pelaku usaha yang tidak bisa berinovasi.

TRIBUNBATAM.id/ROMA ULY SIANTURI
Ketua Kadin Batam, Jadi Rajagukguk 

“Karena mal umumnya menawarkan aksesbilitas yang mudah dijangkau, pusat-pusat perbelanjaan yang menarik dan kenyamanan yang baik, dalam artian modern,” ucapnya.

Positif lainnya, Firdaus mengatakan banyaknya mall yang ada di Kota tentu mampu berdampak pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Sedangkan dari sisi negatif, banyaknya jumlah mall di suatu kota tentu dikhawatirkan akan menggerus pasar-pasar tradisional.

“Tapi saya melihat hal ini belum terlalu berdampak di Batam, karena pasar tradisional di Batam relatif ramai di kunjungi terutama seperti pasar kaget atau malam karena daya saing harga relatif murah,” lanjutnya.

Firdaus menilai, kondisi yang terjadi di Batam saat ini adalah adanya persaingan antar mal atau rivalitas mall dengan usaha e-commerce yang menawarkan barang melalui online.

Ia juga menilai untuk di Batam, hal-hal yang perlu diperhatikan pemerintah diantaranya adalah tetap memberikan ruang bagi pelaku UKM.

“Yang terpenting sebenarnya bagaimana pelaku usaha mall bekerjasama dengan pemerintah daerah untuk membuka ruang bagi pelaku UKM di Batam guna mengakses ataupun difasilitasi untuk berdagang di mall,” katanya.

Sebab, Firdaus mengatakan kondisi Batam sebagai salah satu destinasi tingkat kunjungan wisatawan asing tertinggi di Indonesia, sehingga Mall menjadi lokasi yang menjanjikan untuk dikunjungi.

“Maka disini juga pentingnya mall berperan memberdayakan produk lokal dari UKM untuk memperkenalkan atau meningkatkan konsumsi terhadap wisatawan asing,” ujarnya.

Melihat adanya celah persaingan usaha antar Mall di Batam, Firdaus menilai hal tersebut pasti terjadi. Sebab, munculnya mall-mall baru tentu akan berdampak pada penurunan pengunjung pada mall-mall terdahulu.

Firdaus menilai mall-mall yang awalnya kalah dalam persaingan kemudian berbenah diri dengan menawarkan konsep baru dan identitas sendiri.

Ia mencontohkan ada mall di Batam yanh identitasnya lebih sebagai pusat perdagangan hasil UKM, dan produk Indonesia ataupun elektronik serta jasa lainnya.

Hal lainnya, ada mall menawarkan barang barang mewah dan kuliner khas Indonesia serta luar negeri.

“Namun saya lihat di Batam mereka (mal-mal di Batam) seperti bersaing secara sehat dengan konsep masing-masing,” tuturnya. (tribunbatam.id/nabella hastin pinakesti)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved