WISATA JEPANG
Panduan Cara Membeli Obat di Jepang, Perhatikan Resep Dokter Atau Bukan
Ketika berwisata ke Jepang, tak semua wisatawan Indonesia dalam keadaan segar sehingga terkadang membeli obat di Jepang. Ini cara beli obat di Jepang.
TRIBUNBATAM.id - Saat berwisata ke Jepang, tak semua wisatawan Indonesia akan selalu dalam keadan segar.
Sehingga terkadang wisatawan Indonesia akan membeli obat di Jepang.
Jepang memiliki dua jenis obat yang bisa kamu temukan.
• Jepang akan Dilanda Badai Topan, Makanan di Supermarket Habis, Langit Berubah Menjadi Ungu
Ialah obat dengan resep dokter dan obat over the counter atau obat yang bisa dibeli tanpa resep dokter.
Dalam Bahasa Inggris maupun Bahasa Indonesia, kata drugstore atau toko obat (doraggu suto-a) dan pharmacy atau apotik (yakkyoku) memiliki arti yang sama.
Namun dalam Bahasa Jepang, kedua kata ini merujuk ke dua tempat yang berbeda.
Toko obat menjual obat-obatan yang bisa dibeli tanpa resep dokter, produk kebutuhan sehari-hari, bahkan makeup dan makanan
Sementara itu, apotek (seperti Century atau Kimia Farma jika di Indonesia), menjual obat yang hanya bisa dibeli dengan resep dokter dan membutuhkan shohosen atau surat resep yang dikeluarkan klinik atau rumah sakit.
Obat tanpa resep dokter (Shihan-yaku)

Untuk pengobatan sakit yang biasa, obat flu, dan sejenisnya, kamu bisa membeli obat tanpa resep dokter di toko obat yang banyak tersebar di Jepang.
Obat tanpa resep dokter di Jepang tidak ditanggung asuransi kesehatan, sehingga kamu harus membayarnya sendiri.
Obat dengan resep dokter (Shoho-yaku)
Obat dengan resep dokter ditanggung asuransi kesehatan.
Jadi pasien cukup membayar 30 persen dari tagihan obat tersebut. Karena obat harus dengan resep dokter di klinik atau rumah sakit, maka dosis setiap obat spesifik tergantung setiap pasien.
Jika kamu memerlukan tambahan obat (misalnya obat sudah habis tetapi perlu minum obat itu lagi), maka kamu harus kembali ke klinik atau rumah sakit untuk mendapatkan resep dokter yang baru.