Usai Bunuh Korbannya di SPBU, Pria Kekar Bersihkan Goloknya lalu Masuk Masjid Umumkan Kematian
Usai Bunuh Korbannya di SPBU, Pria Kekar Bersihkan darah di Goloknya lalu Ke Masjid Umumkan Kematian
Usai Bunuh Korbannya di SPBU, Pria Kekar Bersihkan darah di Goloknya lalu Ke Masjid Umumkan Kematian
TRIBUNBATAM.id - Kasus pembunuhan oleh pria kekar bernama Iwan di depan ruang tamu SPBU masih terus diselidiki polisi.
Pembunuhan yang menyasar petugas SPBU tersebut terjadi pada Rabu, 9 Oktober lalu. Peristiwa itu begitu cepat dalam hitungan detik.
Usai menghabisi petugas SPBU, Iwan (30) melangkah ke masjid di dekat rumahnya di dusun Krajan, Desa Jambearum, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember, jelang subuh.
Di masjid itu dia membersihkan golok yang baru saja dia pakai untuk membunuh Tumin (50), penjaga malam SPBU Jambearum. Tumin juga adalah tetangga Iwan. Rumah mereka, hanya terpisah oleh gang.
SPBU tersebut berjarak sekitar 1 km dari masjid.
"Tersangka memberikan pengumuman perihal orang meninggal. Yang meninggal atas nama Tumin. Ya kayak pemberitahuan meninggalnya orang pada umumnya, pengumuman duka cita di masjid," ujar Kapolsek Puger AKP Ribut Budiono, Rabu (9/10/2019).
Setelah itu, kepada warga yang sudah berada di masjid itu, Iwan mengaku telah membacok Tumin. Lelaki itu tewas di tempat kerjanya di SPBU Jambearum.
Setelahnya, warga tersebut mengantar Iwan ke Mapolsek Puger. Warga juga mulai berdatangan ke SPBU Jambearum setelah mengetahui pengakuan Iwan. Polisi pun juga langsung mendatangi tempat kejadian perkara.
Tubuh Tumin ditemukan bersimbah darah di dekat pintu ruangan yang bakal dijadikan minimarket di SPBU tersebut.
Leher Tumin mengalami luka parah, bahkan nyaris putus. Saat polisi tiba di lokasi, Tumin sudah meninggal dunia.
Jenazahnya dibawa ke RSUD Balung setelah polisi melakukan identifikasi awal.
Polisi pun memeriksa Iwan.
Dari pemeriksaan itu, diketahui Iwan marah kepada Tumin. Sebab lelaki itu tidak memberikan uang kepada Iwan.
Dalam pemeriksaan lebih lanjut, diketahui juga bahwa Iwan beberapa kali meminta uang kepada Tumin. Uang itu dibelikan minuman keras. Setiap minta, Tumin memberikan uang Rp 50.000 kepada Iwan.