Dari Militer jadi Menteri Agama, Fachrul Razi Menduga Alasan Ditunjuk Presiden Jokowi

Dari Militer jadi Menteri Agama, Fachrul Razi Menduga Alasan Ditunjuk Presiden Jokowi

(KOMPAS.com/RAKHMAT NUR HAKIM)
Jenderal (Purn) Fachrul Razi datang ke Istana memenuhi panggilan Presiden Joko Widodo 

Ia menduga alasan dirinya ditunjuk sebagai menag lantaran dirinya selalu memberikan khotbah.

"Saya mencoba menggali kira-kira apa yang ada di benak Pak Jokowi begitu."

Tira Persikabo vs Arema FC Liga 1 2019, Pulih dari Cedera, Singo Edan Mainkan Hamka Hamzah

Fokus Selesaikan Masalah Defisit dan Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan, Ini Kata Dokter Terawan 

PT LIB Laporkan Insiden Kericuhan Laga PSIM Yogyakarta vs Persis Solo ke Komdis PSSI

"Dugaan saya begini, dia melihat Pak Fachrul ini sering keliling di mana mana memberikan khotbah," ujar Fachrul.

Disebutkannya, saat memberikan khotbah di sejumlah wilayah, ia terus mengambil tema bahwa islam adalah agama yang damai.

"Selalu temanya itu antara lain masalah ajakan damai, islam adalah agama kedamaian banyak damai," paparnya.

"Islam adalah agama yang rahmatan lilalamin."

"Sehingga kalau tidak membawa rahmat pasti ada yang salah dalam menafsirkan islam."

"Dan islam betul-betul menjadi agama yang mengajarkan kesatuan," sambungnya.

Menurutnya hal itulah yang membuat Jokowi yakin pada dirinya untuk menjadi menag.

"Nah saya selalu kemana-mana temanya itu setiap ngomong," katanya.

"Dan alhamdulillah saya dari kecil saya anak Aceh kebetulan suka buku agama."

"Dan saya melihat betul-betul kalau sampai ada pelaksanaan islam yang radikal, kira-kira itu pasti menafsirkan agamanya salah," sebut Fachrul.

Ia menegaskan bahwa islam merupakan agama yang tak mengajarkan permusuhan hingga membunuh.

"Mungkin menurut saya, ini Pak Jokowi melihat saya 'Wah bisa diajak membantu saya ini dalam membangun suasana damai, membangun suasana kekompakan, suasana yang persatuan dan lainnya'," ulasnya.

Fachrul juga mengatakan dirinya seperti dilihat Jokowi memiliki terobosan baru untuk menghilangkan radikalisme yang terjadi.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved