Lomba Cerdas Cermat ATB yang Terancam Bubar 2020
Untuk kali kesembilan, tahun 2019 ini, Aditya Tirta Batam (ATB) menghelat lomba cerdas cermat tahunan bagi siswa sekolah dasar, dan SMP se-Batam.
Lomba Cerdas Cermat ATB yang Terancam Bubar 2020
UNTUK kali kesembilan, tahun 2019 ini, Aditya Tirta Batam (ATB) menghelat lomba cerdas cermat tahunan bagi siswa sekolah dasar, dan SMP se-Batam.
Sejak dihelat kali pertama, 2010 silam, perusahaan utilitas air bersih kota Batam ini mendediksikan kompetisi ini sebagai momentum peringatan Hari Sumpah Pemuda.
Inilah yang menjelaskan, seremoni awarding selalu bertepatan hari kalender 28 Oktober.
Kontingen cerdas cermat senantiasa dibatasi 72 sekolah; 36 sekolah dasar dan 36 sekolah menengah sederajat.
Untuk tari kreasi jingle ATB, peserta terdaftar 495 siswa, SMP dan SD. Mereka adalah utusan dari 16 sekolah dasar dan 17 sekolah menengah pertama.
Jika ditotal ada 864 peserta aktif cerdas cermat dan 495 siswa delegasi tim tari kreasi.
Total peserta aktif saja sudah 1.359. Jika ditambah jumlah guru pendamping minimal masing-masing dua guru, maka jumlah total melebihi 1.567 peserta resmi terdaftar.
Ini belum termasuk peserta non-aktif; guru lain, orangtua atau wali siswa yang jadi suporter. Kelompok suporter yang satu kontingen bisa mencapai 50 orang.
Grand Mall pun, sesak. Elman Saragih, event organizer dari TribunEO, juga tak kuasa mengungkap bejibun dan antusiasme peserta.
• ATB Berharap Tahun Depan Masih Bisa Adakan Cerdas Cermat dan Jingle ATB
Dia menggambarkan penonton meluber hingga ke mezanin lantai 3 mall yang dulu dikenal dengan TOP 100 itu.
Bahkan kata, operator acara ini, level volume sound system terpaksa diatas 72%, untuk mengakomodir pendengaran para penonton di lantai III.
“Baru kali ini ada event yang bikin kami satpam, kerja extra,” kata Yulianus, seorang petugas jaga Grand Batam Mall, Baloi.
Curhat satpam ini dikonfirmasikan dengan fakta lapangan. Di akhir pekan, mulai 26, 27 hingga 28 Oktober, sejak siang hingga malam hari, kawasan sekitar venue acara, di Baloi, macet total.
Meski selalu antusias, dan jadi wahana kompetisi siswa, namun kemeriahan acara ini terancam hilang tahun 2020 mendatang.
“Kami sadar, saban tahun antusiasme acara ini selalu tambah. Tapi apa daya, sampai Oktober (2019) ini, kami belum dapat kepastian dari otorita, apakah kami masih bisa memperpanjang konsesi 25 tahun kami mengelola air bersih di Batam,” kata Head of Corporate Secretary ATB, Maria Y Jacobus, kepada Tribun, di sela-sela final cerdas cermat, Minggu (27/10/2019).
Alasan mendasar adalah, ATB sebagai inisiator acara CSR bidang pendidikan ini, akan berakhir Agustus 2020 mendatang.
Sesuai nomenklatur kontrak yang diteken Agustus 1995 silam, Masa transisi pengakhiran masa kontrak sudah dimulai Maret hingga April 2020.
Di masa transisi itu, BP Batam selaku pemberi kontrak, sudah melansir nilai kompensasi aset ATB, untuk meladeni sekitar 285 ribu sambungan pelanggan.
Jumlah ini tumbuh nyaris 701% dari pelanggan di tahun pertama operasi ATB di kota Bandar Madani ini, 20.349, dua puluh empat tahun silam.
Informasi yang dihimpun Tribun, Nilai aset ATB yang harus dibayar pihak otorita Batam, ditaksir sekitar Rp1,1 triliun per kuartal ketiga 2018 lalu.
"Sampai sekarang kita juga belum dapat jawaban pasti," ujar Maria, saat dikonfirmasi, Tribun, Senin (29/10/2019).
Cerdas cermat dan tari kreasi, hanyalah satu dari seratusan rangkaian event CSR ATB untuk warga Batam.
Di pembukaan acara cerdas cermat, Selasa (22/10/2019) lalu misalnya, secara terbuka di depan tetamu undangan dan Presiden Direktur ATB, Benny Andrianto dan Direktur Teknik ATB Paul Benneth, Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam Hendri Arulan, meminta agar ATB kembali memberi bantuan CSR untuk proyek sanitasi sekolah.
"Kami, pemerintah akan sangat senang, kalau ATB bisa membantu memperbaiki sanitasi sekolah di Batam," ujarnya saat mewakili wali kota sekaligus Kepala ex officio BP Batam HM Rudi.
"Kami sih mau bantu, tapi kalau tak ada kejelasan soal konsesi kontrak kami, bagaimana caranya," ujar Maria. (tribunbatam.id/thamzil tahir)