Salah Antar Makanan hingga Masuk Jurang, Ini 5 Kasus Tersesat Karena Google Maps
Menggunakan Google Maps saat ingin berpergian ke luar negeri umumnya dilakukan para Traveler saat liburan. Inilah kasus tersesat karena Google Maps.
TRIBUNBATAM.id - Ketika berpergian ke luar negeri, kebanyakan wisatawan Indonesia akan menggunakan Google Maps.
Google Maps memang sangat populer digunakan para Traveler.
Meski belum pernah ke suatu destinasi, orang-orang akan percaya diri berjalan karena Google Maps.

• Begini Cara Menghilangkan Jejak di Lokasi Yang Pernah Dicari di Google Maps
Hanya mengandalkan navigasi Google Maps, mereka yakin akan sampai di tujuan dengan lancar.
Padahal, Google Maps tak berdiri sendiri, karena butuh sinyal satelit dan sinyal operator seluler yang bagus.
Sementara di daerah pinggiran atau terpencil, sinyal operator sangat minim dan lemah.
Tak heran jika muncul banyak kasus orang malah tersesat atau tersasar saat menjelajahi sebuah lokasi, karena hanya mengandalkan Google Maps ini.
Contohnya Philippe, seorang turis asal Prancis menerobos jalur tol ruas Malang-Pandaan, Senin (7/10/2019) menggunakan motor.
Kepada petugas, Philippe mengaku akan menuju ke Taman Safari Pasuruan dengan bantuan Google Maps.
Ia kemudian dihentikan oleh petugas yang kebetulan sedang melaksanakan patroli rutin di ruas Tol JSM.
Kepada polisi, pria tersebut menjelaskan, jalurnya sudah benar sesuai dengan petunjuk di peta Google Maps.
Namun, oleh polisi dijelaskan jika jalur tol khusus dilewati oleh kendaraan roda empat.
Dilansir dari Kompas.com, ada beberapa kemungkinan mengapa Google Maps memberi arahan yang tak akurat pada penggunanya.
Di antaranya adalah kemungkinan adanya kesalahan pada aplikasi, atau pengaruh kualitas sinyal seluler pada ponsel yang digunakan.
Padahal di negara barat, Google Maps jauh lebih akurat.