BATAM TERKINI

Jembatan Montigo Resort Roboh, HPI Batam Ingatkan Keamanan dan Keselamatan Wisatawan

Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kota Batam menyesalkan robohnya jembatan Montigo Resort Batam, Jumat (8/11/2019).

TRIBUNBATAM.ID/ISTIMEWA
Jembatan Montigo Roboh 

Jembatan Montigo Resort Roboh, HPI Batam Ingatkan Keamanan dan Keselamatan Wisatawan

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kota Batam menyesalkan robohnya jembatan Montigo Resort Batam, Jumat (8/11/2019).

Menurut anggota bidang penertiban dan kode etik pramuwisata, Roy, kejadian ini tentu menjadi sorotan tajam terhadap kemajuan pariwisata di Kota Batam.

Apalagi, pemerintah saat ini sedang getol untuk menggembar-gemborkan Kota Batam sebagai kota dengan destinasi wisata terbaik.

"Masa membuat resort (hotel) dengan dana puluhan miliar sanggup, buat jembatan permanen tak sanggup. Jangankan kayu, kadang besi aja bisa ambruk," katanya.

Roy juga mengatakan, peristiwa ini selain menjadi preseden buruk bagi pariwisata di Kota Batam juga menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi setiap destinasi wisata lainnya.

"Perihal konstruksi bangunan penting untuk sangat diperhatikan. Ingat, ini menyangkut keselamatan dan keamanan turis. Kabar buruk kejadian ini bagi wisman, apalagi Montigo Resort itu terkenal sampai ke Singapura," katanya.

Dia pun menegaskan, kejadian ini seluruhnya tentu menjadi tanggungjawab pihak Montigo Resort Kota Batam.

DAFTAR Nama Korban Ambruknya Jembatan Montigo Resort Batam

Pasalnya, hal ini bukan tanpa sebab.

Ingin mendapat kesan artistik dengan pembangunan jembatan itu, namun malah menambah kesan buruk.

Apalagi, tambah Roy, unsur kayu sebagai konstruksi dasar bangunan jembatan tentu mudah lapuk jika terkena hujan dan panas berkepanjangan.

"Biasanya ini ada kontraktor yang membangun. Plannernya juga harus dilihat itu, apalagi ini skala internasional. Seperti lift saja, itu kalau overload pasti bunyi, begitu juga dengan jembatan. Di depan jembatan pun tidak dibuat papan peringatan dan pemberitahuan terkait kapasitas orang yang dapat naik," tegasnya.

Baginya, jika berbicara artistik bangunan dua hal paling utama seperti sisi keamanan maupun keselamatan dan keindahan tentu tak dapat dipisahkan.

"Belum lagi usia jembatan itu. Tamu jatuh di kamar mandi karena licin saja menjadi tanggungjawab pihak hotel atau resort. Makanya perlu diperhatikan betul kondisi lantai. Apalagi ini sampai roboh jembatannya," tambahnya.

Dia pun mengakui belum mendapat informasi terkait travel agency mana yang membawa setiap turis saat itu.

Namun menurutnya, jika travel agency yang membawa tentu telah heboh di HPI.

"Kalau seandainya digarap pihak resort semua tentu menyalahi aturan ASITA dan Pariwisata. Rule untuk hotel apa saja ruang lingkupnya ada, untuk pemandu wisata juga apa saja ruang lingkupnya ada. Jangan semua dimonopoli," ungkapnya.

Dia pun menabahkan jika tanggungjawab tentu berada di luar kewenangan guide ataupun travel agency.

Namun guide dan travel agency bertanggungjawab untuk mendata para korban.

"Karena ini masih wilayah Montigo. Korban pun tanggungan seluruhnya pihak Montigo," katanya.

Sebelumnya, diketahui sebanyak 108 orang turis berada saat di jembatan nahas itu. Namun, korban dengan cidera parah hanya beberapa orang saja.

Dan informasinya, memang tidak ada pemberitahuan perihal kapasitas jembatan saat peristiwa terjadi. (tribunbatam.id/dipanusantara)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved