WISATA JEPANG
Setiap Kota Punya Aturan Sendiri, Inilah Panduan Buang Sampah di Jepang
Berbeda dengan negara lainnya, Jepang memiliki aturan membuang sampah yang cukup rumit. Setiap kota memiliki aturan sendiri membuang sampah di Jepang.
TRIBUNBATAM.id - Tak seperti Indonesia, membuang sampah di Jepang bukanlah hal sederhana.
Salah satu keunikan di Jepang terletak dari berbagai aturan membuang sampahnya.
Tak hanya membuang atau dipisahkan, sampah di Jepang punya cara sendiri untuk diolah.
• 20 Larangan Saat Traveling ke Jepang, Jangan Masuki Kuil Pakai Sepatu!
Namun bila kamu berada di Jepang, persoalan buang sampah bisa menjadi hal yang rumit.
Setiap kota memiliki aturan sendiri, sehingga kamu harus berhati-hati ketika hendak membuang sampah.
Dilansir TribunTravel.com dari laman jpninfo.com, panduan tentang cara memisahkan sampah di Jepang dan aturan-aturan yang berlaku di sana.

Di Jepang, sampah pada dasarnya dikategorikan menjadi empat jenis.
Setiap jenis memiliki tanggal pembuangan sendiri.
1. Sampah mudah terbakar
Sampah yang mudah terbakar dikumpulkan dua kali seminggu, termasuk kertas, kantong plastik dan pembungkus (pembungkus makanan, pembungkus hadiah, bungkus permen, tas belanjaan), karet dan kulit (tas, sepatu, sandal, sepatu bot), tabung dan kemasan plastik lainnya (wadah pasta gigi, wadah minyak goreng, wadah kecap, wadah kecap, wadah margarin, wadah yoghurt).

2. Sampah tahan api
Dikumpulkan sebulan sekali, sampah tahan Dibakar termasuk plastik panjang (tali plastik, selang, tali), barang keramik (cangkir teh, piring, pot bunga), logam, kaca (vas bunga, kacamata), dan peralatan kecil (besi, radio kaset, penanak nasi).
3. Sampah berukuran besar
Ini termasuk furnitur rumah seperti lemari, rak buku, sofa, tempat tidur, meja, dan lain-lain, boneka mainan, sepeda, sepeda motor di bawah 60cc, kipas listrik, pembersih vakum, karpet, dan selimut.

4. Botol dan kaleng
Sampah ini umumnya dikumpulkan dua kali sebulan.